Menuju konten utama

100 Ribu Pasukan Dikerahkan untuk Rebut Mosul dari ISIS

Sedikitnya 100 ribu pasukan gabungan pasukan Irak, anggota pasukan keamanan Kurdi, dan kelompok milisi Syiah dikabarkan tengah bergerak untuk merebut Mosul dari ISIS, pada Kamis (29/12/2016).

100 Ribu Pasukan Dikerahkan untuk Rebut Mosul dari ISIS
Seorang pria pengungsi Irak, yang meninggalkan basis Islamic State di Mosul, menggendong putrinya yang terlihat diberikan oleh neneknya melalui pagar di kamp Khazer, Irak, Senin (28/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

tirto.id - Sedikitnya 100 ribu pasukan gabungan pasukan Irak, anggota pasukan keamanan Kurdi, dan kelompok milisi Syiah dikabarkan tengah bergerak untuk membebaskan Mosul dari ISIS, pada Kamis (29/12/2016). Operasi militer tersebut merupakan operasi darat terbesar di Irak sejak serbuan pimpinan pasukan Amerika Serikat pada 2003.

"Pasukan kami sekarang maju. Dalam lima atau 10 menit mereka bergerak maju 500 meter. Dan sekarang mereka mulai menembak, "kata seorang perwira dari kesatuan elit unit reaksi cepat Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip iAntara dari Reuters.

Pasukan tersebut maju hingga distrik Intisar, sedangkan ribuan pasukan kepolisian federal disiagakan kembali di pinggiran kota wilayah tenggara Mosul. Mereka sejak dua pekan lalu diperkirakan telah mendekati wilayah itu, kata dia.

Sejumlah tentara elit Irak kembali mengambil alih markas di Mosul yang merupakan markas terbesar kelompok garis keras di Irak, namun mereka maju secara perlahan untuk menekan musuh.

Tentara Irak elit telah merebut kembali seperempat dari Mosul, markas besar terakhir militan di Irak, tapi gerakan mereka lambat. Mereka merencanakan untuk melakukan serangan.

Tahap selanjutnya kemungkinan mereka akan melibatkan sejumlah penasihat militer AS sebagai bagian dari koalisi internasional menghadapi kelompok garis keras ISIS. Para penasihat itu berperan lebih besar karena mereka akan melekat lebih luas dengan pasukan Irak.

Mosul, kota terbesar di Irak itu, telah dikuasai ISIS sejak mereka berhasil mengalahkan militer Irak pada Juni 2014.

Kejatuhan wilayah Mosul mungkin akan mengakhiri perlawanan ISIS.

Namun Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi, yang sebelumnya berjanji menguasai kembali Mosul pada akhir tahun, pada pekan ini merevisi pernyataannya. Ia mengatakan pihaknya membutuhkan waktu tiga bulan lagi untuk mengusir ISIS dari Irak.

Baca juga artikel terkait PEMBEBASAN MOSUL atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH

Artikel Terkait