Irak kepayahan merebut Mosul dari ISIS. Hampir 40 persen kekuatan yang dikerahkan dimusnahkan oleh ISIS. Apakah ISIS akan tetap melawan meski kini secara teritori mereka tak lagi berkuasa.
Para anggota ISIS yang tersisa berbaur dengan pengungsi dan berpura-pura mati. Begitu pasukan Irak mendekat, mereka meledakkan rompi bom bunuh dirinya.
ISIS telah menangkap warga sipil dalam pertempuran di luar Mosul dan memaksa mereka memasuki Kota Tua, salah satu bagian terakhir kota yang masih berada dalam kekuasaan mereka.
Kembalinya kota Mosul ke tangan Pasukan Irak akan menandai akhir dari kekhalifahan yang hampir tiga tahun lalu dideklarasikan oleh pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Serangan udara koalisi internasional terhadap posisi IS menewaskan enam pemimpin kelompok itu, dan pasukan Pemerintah Irak, yang memerangi petempur IS, merebut kembali lebih banyak wilayah di pusat Kota Kuno Mosul.
Pasukan Irak berhasil menguasai Jembatan Besi yang menghubungkan Kota Mosul bagian timur dengan Kota Tua di bagian barat Mosul. Keberhasilan ini juga membuat Perdana Menteri Haider al-Abadi yakin pertempuran dengan ISIS akan mendekati akhir.
Dalam sepekan terakhir 15.000 anak telah mengungsi dari bagian barat Kota Mosul di Irak, tempat pertempuran antara pasukan pemerintah dan petempur ISIS meningkat.
Pasukan Reaksi Cepat, melancarkan operasi pembersihan pada gedung dan jalan di pinggir selatan Mosul. Mereka berhasil merebut kembali 70 persen permukiman di tengah bentrokan sengit dengan petempur ISIS.
Pusat komando kelompok bersenjata ISIS yang berada ditengarai berada di kompleks medis sebelah barat kota Mosul, Irak telah dihancurkan oleh pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat pada Sabtu (18/2/2017).