Menuju konten utama

10 Kutipan Terbaik Fidel Castro

“Menurutku kapitalisme itu menjijikkan. Kapitalisme itu kotor, jorok, sebuah ideologi yang membuat segalanya terasing. Ia adalah sumber perang, kemunafikan, dan kompetisi. Mereka bicara tentang kegagalan sosialisme, tapi dimana itu kesuksesan kapitalisme di Afrika, Asia, atau Amerika Latin?”

10 Kutipan Terbaik Fidel Castro
Presiden Kuba Fidel Castro (kiri) bersama Soekarno. LIFE

tirto.id - Fidel Castro, sang revolusioner dan mantan presiden Kuba, resmi mangkat di usia 90 tahun. Siaran pemerintah Kuba yang dibacakan oleh adik almarhum, Raul Castro, menggema ke seluruh dunia lewat sebaris kalimat “Sang komandan revolusi Kuba telah meninggal malam ini pukul 22.29” pada Sabtu (26/11/2016) waktu setempat.

Sosok yang dicintai rakyat Kuba itu dikenal memiliki sikap kontra yang tajam terhadap pemerintahan Amerika Serikat. Selama hampir setengah abad memimpin Kuba lewat konsep komunismenya, ia konsisten menggelorakan perlawanan terhadap imperialisme, kolonialisme, dan kapitalisme gaya lama maupun baru yang terkandung dalam kebijakan luar negeri AS.

Sikap yang keras tersebut tak hanya tergambar dalam praksis, namun juga tertuang dalam setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Berikut 10 kutipan terbaik dari Fidel Castro tentang kegandrungannya akan revolusi dan sindirannya untuk Paman Sam.

Fidel Castro Meninggal

“Kutuklah aku. Tak masalah. Toh sejarah akan membebaskanku.”

16 Oktober 1953, di pengadilan atas serangannya ke barak Moncada.

“Sebuah revolusi bukanlah tempat tidur bertabur mawar merah. Revolusi adalah perjuangan mati-matian antara masa lalu dan masa depan.”

Januari 1961, Havana, pidato ulang tahun kedua revolusi Kuba.

“Senjata-senjata yang lebih canggih yang menumpuk di gudang orang-orang paling kaya dan kuat memang dapat membunuh mereka yang buta huruf, sakit, miskin, dan lapar. Namun mereka tak akan mampu membunuh kebodohan, penyakit, kemiskinan, atau kelaparan.”

“Aku adalah orang yang cukup beruntung telah menemukan sebuah teori politik. Padahal aku adalah orang yang terperangkap dalam pusaran krisis politik Kuba jauh sebelum menjadi seorang komunis. Menemukan Marxisme itu seperti menemukan peta di tengah hutan.”

18 November 1971, Chili.

“Kebenaran tak perlu diiklankan...”

“Moralitas macam apa yang pemimpin AS ingin tunjukkan jika di negara mereka sendiri jutawan dan pengemis hidup berdampingan, orang kulit hitam didiskriminasi, dan perempuan dibiarkan menjadi pelacur? Mereka juga menghina, mengutuk, serta mengeksploitasi orang-orang Meksiko, Puerto Rico, dan orang-orang di negara Amerika Latin lainnya,”

26 Juli 1978, saat menghadiri konferensi pemuda komunis sedunia

“(Santa Klaus) adalah simbol terkemuka dari pengkultusan ala merkantilisme AS.”

Desember 1998, komentarnya tentang sosok Santa Klaus.

“Aku tak melekat pada apapun. Aku hanya melekat pada tugasku untuk mempertahankan revolusi. Kukira suatu hari nanti aku akan mati dengan sepatu boots masih terpasang di kakiku.”

“Menurutku kapitalisme itu menjijikkan. Kapitalisme itu kotor, jorok, sebuah ideologi yang membuat segalanya terasing. Ia adalah sumber perang, kemunafikan, dan kompetisi. Mereka bicara tentang kegagalan sosialisme, tapi dimana itu kesuksesan kapitalisme di Afrika, Asia, atau Amerika Latin?”

“Revolusi adalah pemerintah diktator dari pihak yang dieksploitasi kepada pelaku eksploitasi. Pendapatan perusahaan yang dikelola negara di Kuba secara eksklusif digunakan untuk kepentingan rakyat, alias mereka yang pantas mendapatkannya.”

Baca juga artikel terkait FIDEL CASTRO MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Humaniora
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan