tirto.id - Bekerja dari rumah guna mengatasi pandemi COVID-19 bisa jadi menyenangkan karena bisa dekat dengan sumber makanan.
Namun selama itu juga, makanan bisa jadi merupakan musuh terburuk seiring dengan aktivitas yang tidak sebanyak biasanya. Sebaliknya, kadang efisiensi bekerja dari rumah dapat membuat jadi lupa makan sama sekali.
Kedua hal tersebut sama buruknya bagi kesehatan. Oleh karenanya, perlu untuk mengatur pola makan agar nutrisi tetap terpenuhi setiap hari selama bekerja dari rumah.
Cleveland Clinic menuliskan 10 tips menjaga pola makan selama bekerja dari rumah:
1. Jangan bekerja di area dapur.
Cobalah untuk mengatur meja kerja di area yang tidak dekat dapur. Pasalnya, bisa tergoda untuk berkeliaran dan memeriksa makanan jika terus-menerus dapur berada dalam pandangan mata.
2. Jadwalkan waktu makan dan Ngemil.
Sama seperti menjadwalkan atau merencanakan rencana harian, waktu makan juga harus diatur. Jika biasanya makan siang sekitar tengah hari, rencanakan untuk itu. Pastikan juga untuk selalu mematuhi jadwal yang dibuat tersebut.
3. Pastikan benar-benar makan.
Ketika terjebak dalam deadline pekerjaan, mungkin sulit mengambil jeda istirahat untuk makan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui tanda-tanda sedang lapar dan menyadarinya.
Makan dapat memengaruhi kewaspadaan dan produktivitas. Jika perlu, atur alarm di ponsel untuk pengingat waktu makan.
4. Persiapkan makan siang.
Jika bisa, cobalah menyiapkan makan siang terlebih dahulu. Dengan di rumah, tidak perlu sesuatu yang mewah.
Beberapa potong selada, ayam bakar dan kacang-kacangan adalah bentuk sederhana yang dapat dipersiapkan sebelum bekerja. Jika terlalu kerepotan, putuskan membuat telur dadar setiap hari untuk makan siang.
5. Fokus pada makanan berat.
Makanan seimbang dan bergizi membuat seseorang lebih fokus dan produktif, serta menjadi kenyang lebih lama. Pahami bahwa apa yang dimakan akan memengaruhi suasana hati dan tingkat energi.
Fokus pada protein, serat, lemak sehat, buah-buahan dan sayuran. Merencanakan menu lebih awal juga akan membuat makan lebih mudah dan hindari makanan apa pun yang tampak lezat tapi tidak sehat.
6. Minum banyak air.
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan. Kedua hal tersebut tidak baik untuk produktivitas. Simpan sebotol air di samping tempat kerja di rumah.
Jika memiliki air yang tersedia, kemungkinan besar akan diminum. Jangan mengonsumsi soda atau jus yang penuh gula sebab keduanya dapat menyebabkan penderitaan di kemudian hari.
7. Kurangi kafein.
Meminum kopi mungkin tampak seperti ide bagus, tetapi berhati-hatilah sebab terlalu banyak mengonsumsi kafein tidak memiliki efek baik bagi tubuh. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan sakit kepala, kecemasan, masalah pencernaan dan kelelahan.
Minumlah tidak lebih dari dua cangkir kopi per hari untuk menghindari perasaan gelisah. Di samping itu, hindari krimer, gula tambahan, atau perasa lainnya yang dapat menambah kalori yang tidak diperlukan.
8. Jangan membeli junk food.
Sebaiknya, jangan mengisi lemari es dengan makanan cepat saji. Makanan cepat saji terbukti tidak memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan tubuh, tetapi memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi.
9. Jangan mengalihkan fokus saat makan.
Mengalihkan perhatian saat makan dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan dan mengurangi rasa kenyang.
Cobalah beralih dari meja kerja dan duduk di tempat lain untuk menikmati makan siang, lalu bersantai selama beberapa menit. Cara ini bisa menjadikan seseorang merasa lebih siap untuk sisa waktu kerjanya.
10. Singkirkan camilan dan makanan sebelum makan.
Untuk makan, cobalah metode piring sehat: Isi setengah piring dengan sayuran non-tepung, seperempat piring dengan protein tanpa lemak, dan satu piring dengan makanan berkarbohidrat serat tinggi seperti buah, biji-bijian atau sayuran bertepung.
Pilih Makanan Sehat
Selama masa karantina diri ini, salah satu cara terbaik untuk tetap sehat adalah dengan mengomsumsi makanan yang tepat selama beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan.
Di sisi lain dengan memperhatikan apa yang dikonsumsi, tubuh akan memiliki kekebalan yang lebih tinggi terhadap penyakit.
“Mulai sekarang, banyak dari kita akan sarapan, makan siang dan makan malam di rumah. Oleh karenanya, perencanaan makan dapat dilakukan untuk meminimalkan pemborosan makanan dan membantu mengurangi biaya," kata Direktur Strategi Kesehatan Yayasan Jantung, Julie Anne Mitchell dikutip dari Heart Foundation.
"Ini juga saat yang tepat untuk mengaudit isi dapur atau lemari es Anda untuk menggunakan makanan apa pun yang sudah Anda miliki sebelum mereka kedaluwarsa,” tambahnya.
Ia juga merekomendasikan untuk mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi berbagai macam sayuran, buah-buahan, serta gandum utuh sebagai sumber karbohidrat kompleks.
Tidak hanya itu protein sehat seperti ikan, kacang-kacangan, atau ayam tanpa lemak juga dapat dikonsumsi untuk menambah nutrisi tubuh.
Mitchell juga menyarankan orang dengan penyakit jantung dan kolesterol tinggi untuk memilih susu, keju, atau yogurt tanpa lemak berlemak. Sementara bagi mereka yang menderita Diabetes Tipe 2 harus membatasi telur hingga kurang dari tujuh butir per minggu.
“Kita mungkin menghadapi berhari-hari dalam pengasingan di rumah, jadi ketika membeli produk segar itu bagus, sayuran beku atau kalengan, kacang-kacangan atau buah-buahan bisa sama bergizi dan disimpan dengan baik untuk waktu yang lama,” ungkapnya.
Ketika memutuskan untuk membeli makanan kaleng atau kemasan, pastikan kebaikan produk dengan membaca label nutrisi.
“Yang terbaik adalah membandingkan produk-produk dalam kategori yang sama dan memilih produk-produk dengan kadar natrium rendah atau gula tambahan,” tukasnya.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno