Menuju konten utama

Wamentan Usul Susu Sapi Tak Masuk Program Makan Bergizi Gratis

Produksi susu sapi di Indonesia masih belum mencukupi jika harus digunakan untuk kebutuhan makan bergizi gratis.

Wamentan Usul Susu Sapi Tak Masuk Program Makan Bergizi Gratis
Sudaryono berdiri saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/Spt.

tirto.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) telah meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tidak memaksakan susu sapi untuk masuk ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis. Hal ini lantaran, produksi susu sapi di Indonesia masih belum mencukupi jika harus digunakan untuk kebutuhan makan bergizi gratis.

“Susu itu memang produksinya belum cukup, kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu," ujar Sudaryono ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Lanjutnya, dia menilai Indonesia masih kerap melakukan impor susu lantaran produksinya yang masih kurang di dalam negeri. “Kita ingin intinya, arahan Presiden adalah, kita meningkatkan ketahanan diri kita, ketahanan pangan kita, ketahanan energi kita, ketahanan produksi kita, kita sebisa mungkin perbanyak ekspor dan kita kurang-kurangi impor,” tekannya.

Menurut Sudaryono, untuk makan bergizi gratis tidak harus dari susu. Masih banyak protein lain yang berasal dari hewani seperti telur, ayam, ataupun protein nabati yang mampu mencukupi kebutuhan harian anak-anak dan ibu hamil.

Namun demikian, Sudaryono mengatakan, bila produksi susu sapi di Indonesia telah mencukupi, perlahan-lahan menu ini bisa dimasukkan ke dalam makan bergizi gratis.

Sudaryono juga mengatakan, program makan bergizi gratis ini harus disesuaikan dengan kemampuan produksi nasional. Hal ini disebabkan, dia tidak ingin program ini akan membebani negara dengan memaksa pemberian susu sapi, sehingga harus melakukan impor. Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memastikan, tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam

“Nanti pelan-pelan seiring dengan produktivitas susu kita, kita akan tingkatkan. Tentu saja kita ingin ngasih susu, di beberapa daerah sentra-sentra susu seperti di Banyumas, Boyolali, yang dia dekat dengan sentra susu, ada beberapa sekolah yang makan bergizinya nanti ada susunya,” katanya.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang