tirto.id - Bakal calon gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra meminta dukungan ke Partai Demokrat terkait dengan rencananya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 setelah sebelumnya mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra.
"Ada staf saya yang akan ke kantor DPD Partai Demokrat untuk ambil formulir," ujar Yusril, di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Hal tersebut dilakukan Yusril setelah berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya sudah ketemu pak SBY lebih dari sebulan yang lalu. Beliau mengatakan silakan saja pak Yusril maju," ujarnya.
Yusril mengatakan, bahwa langkahnya yang meminta dukungan ke berbagai partai politik termasuk Partai Demokrat termasuk hal yang wajar karena mengikuti dan menghormati mekanisme internal setiap partai.
"Siapa pun akan melakukan hal yang sama kecuali mungkin dia incumbent. Kalau petahana kan sudah duduk jadi lebih mudah dapat dukungan dibandingkan para penantang," katanya.
Pria kelahiran 5 Februari 1956 ini pun berjanji untuk tidak akan meninggalkan partai politik yang mendukungnya untuk maju sebagai Gubernur DKI.
"Kalau mulanya didukung kemudian meninggalkan partai itu ya saya katakan seperti Malin Kundang yaitu durhaka pada mereka yang telah memberikan dukungan dan ikut membesarkan," kata Yusril lagi.
Sebelummya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat menyindir status Yusril sebagai ketua umum sebuah partai yang gencar mencari dukungan kepada partai lain.
PBB diketahui tidak memiliki satu pun kursi di DPRD DKI, sedangkan syarat untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI dibutuhkan sedikitnya 21 kursi. (ANT)