tirto.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai masih banyak fasilitas publik khususnya jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Kondisi ini dibuktikan dengan peristiwa ambruknya JPO di Pasar Minggu yang memakan tiga korban tewas pada Sabtu, (24/9) lalu.
YLKI selanjutnya meminta pihak-pihak terkait, khususnya Gubernur DKI Jakarta dan Dinas Pekerjaan Umum, dengan mengadakan audit menyeluruh terhadap seluruh JPO yang ada di Jakarta.
"Audit JPO sangat penting untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi warga Jakarta," tandas Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi di Jakarta, Minggu, (25/09/2016).
Menurut Tulus, yang perlu diaudit bukan hanya konstruksi, tetapi seluruh aspek kelaikan, keamanan, dan keselamatannya JPO. Sudah cukup banyak kejadian yang membahayakan terjadi di JPO.
Misalnya, sebelum terdapat warga Jakarta yang meninggal karena tersetrum listrik di JPO, dijambret atau ditodong, bahkan aksi kriminalitas lain yang lebih sadis, seperti pembunuhan.
"JPO yang layak dan manusiawi, memenuhi standar keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan," tuturnya.
"Itu [ambruknya JPO di Pasar Minggu] sebuah kejadian tragis yang mengindikasikan bahwa sebagai fasilitas publik JPO tersebut tidak memenuhi standar kelaikan, keamanan. dan keselamatan," pungkas Tulus.
Sebelumnya, pada Sabtu petang, (24/09/2016), empat korban robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Raya Pasarminggu, Jakarta, Sabtu, dibawa ke RS Siaga Raya sesaat setelah kejadian.
Berikut nama korban meninggal dan luka-luka yang diperoleh dari data Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan: 1. Lilis Lestari Pancawati (43), terluka. Alamat: Jalan Sono Keling 2, Sukma Jaya, Depok.
2. Didi (30), terluka. Alamat: Serang, Banten.
3. Ahlan (25), terluka. Alamat: Kampung Jawa, Pasarminggu, Jakarta Selatan.
4. Seorang anak perempuan (8), meninggal dunia.
5. Seorang anak perempuan (5), kritis. Dibawa ke RS Fatmawati.
Saat ini proses evakuasi masih berlangsung, termasuk pemindahan sebuah mobil jenis MVP yang tertimpa runtuhan badan jembatan.
"Untuk total korban masih dalam pencarian oleh rekan-rekan di tempat kejadian perkara. Informasi sementara ada 14 orang," demikian informasi dari Command Center Damkar DKI.
Sebelumnya, petugas piket Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, M Arief, mengatakan tiga orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka akibat insiden yang terjadi pukul 15.30 WIB itu.
"Korbannya sembilan orang, tiga orang meninggal dan sisanya terluka," ujar dia.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra