tirto.id - Penduduk Yaman sedang menghadapi wabah kolera terburuk di dunia dengan 1310 meninggal akibat penyakit tersebut sejak akhir April dengan lebih dari 200.000 kasus kolera, menurut Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan.
Margaret juga memproyeksi jika sebanyak 300.000 orang dapat terinfeksi pada akhir Agustus mendatang. “Hanya dalam dua bulan, kolera tlah menyebar hampir ke setiap wilayah yang dilanda pereng,” kata Chan dan Anthony Lake, direktur eksekutif UNICEF, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (25/6/2017).
Menurut WHO, mereka yang meninggal akibat kolera, seperempatnya adalah anak-anak dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Kolera adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Bisa berakibat fatal dalam hitungan jam jika tidak diobati.
Meski penyakit tersebut mudah diobati tetapi hal itu cukup sulit dilakukan di Yaman karena perang yang tengah melanda negara tersebut. “Ini karena konflik, (penyakit) yang disebabkan manusia, sangat parah, jumlahnya benar-benar mengejutkan, semakin parah,” kata pejabat senior urusan kemanusiaan PBB, Stephen O'Brien.
Dikutip dari BBC, sistem kesehatan, air, dan sanitasi di Yaman rusak parah setelah meletusnya konflik antara pasukan pemerintah yang didukung koalisi pimpinan-Arab Saudi dengan gerakan pemberontak Houthi.
Dalam konflik yang berlangsung selama dua tahun tersebut, pemberontak menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sana'a. Akibat dari konflik, banyak warga yang kekurangan makanan sehingga menyebabkan malnutrisi yang semakin meluas. Hal itu membuat warga, terutama anak-anak, rentan terserang kolera.
PBB mengungkapkan, pihaknya sedang mengerahkan tim tanggap darurat untuk memberi peringatan dari rumah ke rumah yang memberitahu cara membersihkan dan menyimpan air minum. Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan karena mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholera.
Meski sebagian besar penyakit tersebut tak memiliki gejala, pada kasus yang parah kolera dapat membunuh dalam hitungan jam jika tidak diobati. Perang telah membuat 18,8 juta dari 28 juta warga Yaman, membutuhkan bantuan kemanusiaan dan hampir tujuh juta di antaranya berada di ambang kelaparan.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora