Menuju konten utama

WTO Prediksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia Anjlok 32% pada 2020 

WTO meramalkan pertumbuhan perdagangan dunia anjlok dari 13-32 persen pada 2020

WTO Prediksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia Anjlok 32% pada 2020 
Warga beraktivitas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (5/5/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

tirto.id - World Trade Organization (WTO) memasang target pesimis terkait pertumbuhan perdagangan dunia pada tahun 2020 usai terimbas pandemi Corona atau COVID-19. Skenario terburuk perdagangan dunia bisa terus terkontraksi hingga negatif 32 persen.

Prediksi perlambatan ini jauh lebih dalam dari yang diperkirakan International Monetary Fund (IMF) yang masih di kisaran negatif 11 persen.

“WTO bahkan meramalkan perdagangan dunia akan terhempas sangat dalam yaitu antara negatif 13 persen sampai negatif 32 persen," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina dalam diskusi virtual, Senin (8/6/2020).

Kendati WTO memprediksi kontraksi cukup besar hingga dobel digit, Srie menyatakan perdagangan Indonesia per April 2020 lalu masih menunjukan kinerja positif. Ia mencontohkan, neraca perdagangan Januari-April 2020 tercatat masih surplus 2,2 juta dolar AS.

Surplus itu disumbang oleh peningkatan ekspor produk Indonesia sebesar 0,44 persen (yoy) menjadi 53,95 miliar dolar AS. Sedangkan impor mengalami penurunan 7,78 persen (yoy) menjadi 51,70 miliar dolar AS.

Meski demikian, lanjut Srie, tampaknya kinerja perdagangan Indonesia per April 2020 lalu belum terlalu aman. Neraca perdagangan bulanan misalnya justru mengalami tren menurun.

Pada Februari 2020, Indonesia sempat mencatat surplus 2,51 miliar dolar AS tetapi merosot di Maret 2020 dengan surplus 0,72 miliar dolar AS. Lalu merosot lagi pada April 2020 di angka minus 0,35 miliar dolar AS atau defisit.

Belum lagi impor juga tercatat terus menurun. Per April 2020 penurunannya mencapai negatif 18,58 persen secara year on year dan 6,1 persen month to month.

"Dengan indikator penurunan impor bahan baku dan barang modal ini perlu kita waspadai karena menunjukkan kegiatan industri dalam negeri tidak terlalu bergerak dan kemungkinan terganggu,” ucap Srie.

Baca juga artikel terkait WTO atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat