Menuju konten utama

Wonder Woman, Duta Besar PBB untuk Kesetaraan Gender

Meskipun menuai kritik karena Wonder Woman hanyalah tokoh fiksi dalam komik, namun PBB tetap teguh menunjuk karakter wanita super itu sebagai Duta Besar Kehormatan untuk perjuangan kesetaraan gender.

Wonder Woman, Duta Besar PBB untuk Kesetaraan Gender
Karakter Wonder Woman [Foto/warner bros pictures]

tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan Wonder Woman, sosok fiksi wanita super, sebagai Duta Besar Kehormatan untuk perjuangan kesetaraan gender. PBB menilai, tokoh superhero terkenal bikinan DC Comics ini pantas menjadi simbol komitmen perempuan yang gigih memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan kesetaraan.

Meskipun menuai kritik dari berbagai pihak karena Wonder Woman hanyalah tokoh fiksi dalam komik, namun PBB tetap teguh kepada keputusannya tersebut. Wakil Sekjen PBB, Cristina Gallach, justru optimis karakter Wonder Woman akan berhasil menarik perhatian publik dan bakal sukses menyampaikan pesan-pesannya.

"Wonder Woman adalah ikon. Kami sangat mengharapkan karakter ini membantu kami merengkuh audiens baru dengan pesan penting mengenai pemberdayaan dan kesetaraan. Bayangkan semua keajaiban yang bisa kita lakukan,” ujar Cristina Gallach beberapa waktu lalu seperti dikutip Antara dari Reuters.

Dalam acara penetapan gelar duta besar kehormatan dari PBB tersebut, hadir aktris Lynda Carter yang pernah memerankan Wonder Woman dalam serial televisi pada era 1970-an, dan juga Gal Gadot yang memerankan karakter terbaru Wonder Woman dalam film yang akan dirilis tahun depan.

Wonder Woman pertamakali muncul pada 1942. Perempuan super yang dikisahkan sebagai putri pejuang dari bangsa Amazon ini digambarkan sebagai sosok wanita yang kuat, cerdas, cantik, bijaksana, dan berani, serta memiliki berbagai kekuatan super. Senjata utama Wonder Woman adalah Laso Kebenaran. Wonder Woman juga dikenal sebagai salah satu karakter superhero wanita paling populer di dunia.

Baca juga artikel terkait WONDER WOMAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya