Menuju konten utama

Wiranto: WNI Bisa Mencoblos Asal Sudah Daftar Sebelum Pukul 13.00

Menkopolhukam Wiranto menegaskan, sesuai aturan seharusnya warga tetap bisa mencoblos asalkan sudah mendaftar atau mengantre sebelum pukul 13.00.

Wiranto: WNI Bisa Mencoblos Asal Sudah Daftar Sebelum Pukul 13.00
Menko Polhukam Wiranto memberikan arahan saat memimpin rapat koordinasi kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan perhitungan suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tidak terima dengan kabar adanya orang yang tak bisa mencoblos di luar negeri hanya karena waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 waktu setempat.

Wiranto menegaskan, sesuai aturan seharusnya warga tetap bisa mencoblos asalkan sudah mendaftar atau mengantre sebelum pukul 13.00.

"Bukan itu yang sebenarnya harusnya terjadi. Dari pembahasan tadi maka tidak mungkin para pemilih yang sudah datang, sudah hadir, sudah mendaftar, sudah antre, hanya karena waktu yang terbatas pukul 13 kemudian setop," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Wiranto menegaskan dalam aturan undang-undang pemilu pun tidak seperti itu. Beda ceritanya apabila warga datang lebih dari pukul 13.00 WIB ke TPS, tentu sudah tidak dilayani.

Dia berharap hal ini tak terulang lagi.

"Jangan sampai nanti pukul 13.00 setop," tegasnya.

Ketua KPU Arief Budiman menyatakan hal yang serupa. Semua yang datang sebelum dan sampai jam 13.00 tentu mempunyai hak untuk memilih.

Sebelumnya informasi soal banyaknya warga yang tidak bisa mencoblos berasal dari Australia. Warga yang sudah mengantre mengaku tak bisa mencoblos meski sudah datang sebelum pukul 13.00.

"Ibarat di restoran, last order itu 13.00," kata Arief. "Kalau ada gerombolan lagi pukul 14.00 baru datang itu ga boleh."

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri