Menuju konten utama

Wilayah Jakarta yang Berpotensi Banjir Akibat Luapan Katulampa

Untuk antisipasi datangnya banjir dari Bendung Katulampa, warga yang tinggal di wilayah Sungai Ciliwung diminta untuk mengungsi sementara.

Wilayah Jakarta yang Berpotensi Banjir Akibat Luapan Katulampa
Banjir setinggi hampir 1 meter melanda kawasan padat penduduk di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin, (20/2). Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Sunter tersebut merendam sekitar 600 rumah warga. Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter meminta warga bersiaga atas potensi banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.

Beberapa wilayah yang berpotensi terkena banjir, kata dia, antara lain Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

"Untuk antisipasi datangnya banjir dari bendungan Katulampa, kami minta yang tinggal di wilayah Sungai Ciliwung untuk tidak berada di sekitar sungai," ungkap Jupan saat dihubungi Tirto, Senin (5/1/2018).

Potensi banjir itu berasal dari Bendung Katulampa, Bogor yang saat ini sudah memasuki status Siaga I. Jupan menyampaikan, aliran air dari luapan Katulampa membutuhkan sekitar enam jam ke depan akan masuk ke Sungai Ciliwung.

Kepala Pelaksana Hari Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan situasi terakhir pukul 10.11 WIB tinggi muka air masih bertahan di level 240 cm. Diperkirakan ketinggian ini masih bertahan karena kondisi hujan di kawasan Puncak masih merata terjadi.

Ketinggian air di Bendung Katulampa diakibatkan tingginya intensitas hujan sejak Minggu (4/2/2018) kemarin. Di Jakarta, hujan telah menggenangi beberapa wilayah.

Berdasarkan laporan BPBD DKI, terdapat 6 titik banjir di Jakarta Timur, antara lain kelurahan Cawang, Cililitan, Kampung Melayu, Cipinang Melayu, Bidara Cina, dan Rawa Terate. Sementara di Jakarta Selatan, banjir sudah terjadi di wilayah Pejaten Timur, Pengadegan dan Pondok Labu.

Hingga saat ini, BPBD DKI masih menerima aduan banjir dari warga Jakarta melalui call center 112. Ia juga meminta agar masyarakat tidak panik dengan kabar-kabar banjir Jakarta yang masih simpang-siur.

"Masyarakat enggak perlu panik. Dengan kabar-kabar banjir, bisa pantau di Twitter. Kalau ada apa-apa bisa informasikan ke call center. Jangan panik dan sampai terkaman kabar hoax," ujar Jupan.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari