Menuju konten utama

WHO Sebut Corona Tak Akan Hilang, Warga Dituntut Ubah Gaya Hidup

WHO memperkirakan virus corona COVID-19 tidak akan hilang, masyarakat dituntut jalani gaya hidup baru.

WHO Sebut Corona Tak Akan Hilang, Warga Dituntut Ubah Gaya Hidup
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, virus corona COVID-19 tidak bisa hilang dalam waktu singkat dan menjadi masalah di seluruh dunia. Oleh karena itu, Kementerian Keseahatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk menerapkan tatanan hidup baru.

"Kita harus memiliki komitmen kuat untuk berdampingan dengan situasi seperti ini. Oleh karena itu kita harus mulai mengubah budaya dasar kita menuju budaya dasar yang baru atau menuju ke kehidupan normal yang baru," kata Jubir Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Kehidupan normal yang baru, kata Achmad, adalah kebiasaan-kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat, untuk selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik, memakai masker jika harus keluar rumah, hindari kerumunan, dan menjaga jarak fisik.

"Inilah yang saya katakan sebagai bagian dari norma normal yang baru. Kita akan masuk pada era normal yang baru. Ini adalah satu-satunya cara kalau kita ingin bisa mengendalikan COVID-19 ini dengan baik," ujarnya.

Basis perubahan kehidupan normal yang baru ada pada keluarga. Oleh karena itu keluarga harus bisa memberikan teladan agar bisa menerapkan kehidupan normal yang baru.

Dalam tatanan kehidupan normal yang baru tidak berarti membatasi produktivitas setiap orang. Masyarakat harus tetap produktif dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan COVID-19.

Virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 diperkirakan tidak akan hilang, dan bisa jadi keberadaannya terus berdampingan dengan kehidupan manusia.

Perkiraan tersebut disampikan oleh direktur kedaruratan Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Mike Ryan untuk merespons sejumlah prediksi tentang kapan virus corona hilang dari muka bumi.

Menurut Ryan, meskipun vaksin Covid-19 pada akhirnya ditemukan, upaya serius untuk mencegah penularan virus corona tetap dibutuhkan.

“Virus ini mungkin menjadi penyakit endemik lain pada komunitas manusia dan tidak akan pernah hilang begitu saja. Sebagai contoh, HIV tidak pernah hilang,” kata Ryan pada 14 Mei lalu, dikutip dari CNN.

“Saya tidak membandingkan kedua penyakit itu, namun penting bagi kita untuk bersikap realistis. Saya kira, siapa pun tidak dapat memprediksikan kapan penyakit ini akan hilang,” lanjut Ryan.

Dalam pernyataannya yang lain, Ryan menegaskan penemuan vaksin sekaligus pendistribusiannya secara merata di dunia, sangat penting dalam penanggulangan Covid-19. Kata dia, kini setidaknya sudah ada 100 jenis vaksin yang sedang dikembangkan.

"Vaksin itu harus tersedia, harus sangat efektif, harus tersedia untuk semua orang dan kita harus menggunakannya,” ujar dia, seperti dilansir CBS News pada 15 Mei 2020.

Namun, Ryan mengingatkan, keberadaan vaksin belum menjamin bahwa seluruh penduduk bumi bisa terlindung dari virus corona. Dia mencontohkan, sekalipun vaksin campak telah tersedia sejak beberapa tahun lalu, banyak anak masih terkena penyakit ini karena tidak divaksinasi.

"Maafkan saya jika saya bersikap sinis, tetapi kita memiliki vaksin yang sangat efektif di dunia ini, yang belum kita gunakan secara efektif untuk beberapa penyakit yang bisa dihilangkan," ujar dia.

Pernyataan Mike Ryan tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat di seluruh negara perlu bersiap untuk terus menjalankan upaya-upaya pencegahan sebagai gaya hidup normal yang baru.

Menjaga jarak (social distancing), memakai masker dan rajin mencuci tangan kemungkinan harus terus dilakukan oleh semua orang dalam waktu yang lama.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH