tirto.id - Berita terbesar AS soal kampanye kepresidenan Donald Trump yang penuh gejolak menghasilkan Hadiah Pulitzer tahun ini untuk wartawan Washington Post. Liputan tajam itu tidak hanya menimbulkan keraguan terkait yayasan amal Trump tetapi juga mampu membuktikan bualan kasarnya terhadap wanita.
Malam puncak yang digelar Senin (10/4/2017) waktu setempat itu juga mengganjar New York Times dengan tiga penghargaan Pulitzer. Capaian itu diraih berkat liputan aksi terselubung yang menyelidiki keterlibatan Vladimir Putin dalam Pemilu AS.
Sementara itu, New York Daily News dan ProPublica, platform berbasis web yang mengkhususkan diri dalam jurnalisme investigatif, memenangi penghargaan serupa untuk kategori jurnalisme layanan publik berkat liputan kekerasan oleh polisi New York terhadap kaum minoritas miskin.
Yang juga mendapat Pulitzer adalah sekitar 300 reporter di enam benua yang mengungkapkan skandal Panama Papers yang mengungkapkan infrastruktur tersembunyi dan skala global penghindaran pajak yang dilakukan kaum kaya dan sangat berkuasa.
Pulitzer, penghargaan paling prestisius dalam jurnalisme Amerika, telah diberikan sejak 1917, yang kerap diberikan kepada lembaga-lembaga pers seperti New York Times,Washington Post, dan Wall Street Journal.
Tetapi media massa kecil juga kerap mendapatkannya seperti reporter Eric Eyre dari Charleston Gazette-Mail di West Virginia atas liputannya dalam soal banjir candu di kota-kota di West Virginia yang merupakan negara bagian dengan angka kematian tertinggi akibat overdosis, demikian yang dilansir dari Antara, Selasa (11/4/2017).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari