Menuju konten utama
Seputar Perempuan

Warna Darah Haid Hitam dan Menggumpal, Normal atau Tidak?

Penyebab warna darah haid hitam dan menggumpal serta normalkah bila hal itu terjadi.

Warna Darah Haid Hitam dan Menggumpal, Normal atau Tidak?
Ilustrasi Menstruasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menstruasi atau haid adalah cara tubuh membersihkan lapisan rahim tanpa adanya kehamilan.

Proses ini meliputi pengeluaran cairan dari vagina yang berupa darah beserta produk sampingannya, jaringan, dan lendir.

American Academy of Obstetricians and Gynecologists mencatat bahwa selain durasi siklus, warna dan tekstur darah pada menstruasi dapat menunjukkan kondisi kesehatan reproduksi seseorang.

Lalu bagaimana dengan darah haid yang berwarna hitam dan menggumpal? Apakah kondisi tersebut normal?

Penyebab Darah Haid Berwarna Hitam

Menurut Flo Health, pada dasarnya darah menstruasi memiliki beragam warna. Berkisar dari warna merah terang hingga oranye, coklat, dan hitam.

Hitam dalam konteks ini merujuk pada warna yang begitu gelap, bukan benar-benar hitam.

Pada siklus menstruasi, kemunculan warna hitam pada darah haid dapat merupakan hal normal, terutama apabila terjadi pada awal atau akhir suatu periode.

Ketika lapisan rahim mulai meluruh sebulan sekali, darah tidak selalu langsung keluar. Aliran darah cenderung melambat pada awal dan akhir siklus menstruasi.

Akibatnya, darah di rahim membutuhkan waktu yang lebih lama untuk keluar dari tubuh.

Semakin lama waktu yang dibutuhkan darah untuk meninggalkan tubuh, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan oksidasi, sehingga menimbulkan perubahan warna darah menjadi gelap.

Apabila muncul bercak hitam sebelum masa menstruasi, bercak ini merupakan darah yang tersisa dari periode terakhir.

Jadi, darah yang berwarna hitam adalah darah yang telah berada sedikit lebih lama di dalam tubuh.

Dikutip dari Womens Health Magazine, darah hitam pada siklus menstruasi sebagai darah yang lebih tua, yang mulai menggumpal sedikit.

Kemunculan darah hitam di awal dan akhir periode umumnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, proses ini merupakan mekanisme alami vagina dalam membersihkan diri sendiri.

Namun demikian, kemunculan warna hitam pada darah haid juga dapat menjadi tanda bahwa kondisi kesehatan reproduksi tengah bermasalah, terutama ketika kemunculannya disertai dengan gejala lain.

Berikut merupakan kemungkinan penyebab kemunculan darah haid berwarna hitam yang perlu diwaspadai seperti dilansir Healthline:

    • Benda asing dalam vagina
Keluarnya darah hitam dapat menandakan bahwa terdapat benda asing di dalam vagina, seperti tampon yang tertinggal. Benda lain yang mungkin tertinggal di dalam vagina adalah kondom dan alat kontrasepsi.

Lambat laun, apabila tidak diatasi hal tersebut dapat mengiritasi lapisan vagina dan memicu infeksi, sehingga menyebabkan kemunculan gejala lain sebagai berikut:

- keputihan dengan bau yang tidak sedap;

- ketidaknyamanan atau gatal-gatal di dalam atau di sekitar vagina;

- ruam atau pembengkakan pada area genital;

- demam;

- kesulitan buang air kecil;

- nyeri panggul atau perut.

Segera cari bantuan apabila gejala tersebut dirasakan seiring keluarnya haid berwarna hitam dan terdapat kecurigaan atas adanya benda asing di dalam vagina.

Sebab, benda tidak bisa hilang atau berpindah ke rahim atau perut. Meski jarang terjadi, kasus demikian dapat menyebabkan infeksi sindrom syok toksik yang berpotensi menyebabkan kematian.

  • Menstruasi tertahan atau hematocolpos
Kondisi ini terjadi ketika darah menstruasi tidak dapat keluar karena tersumbat ketika meninggalkan rahim, leher rahim, atau vagina. Akibatnya, darah haid menghitam seiring waktu.

Penyumbatan dapat disebabkan oleh penyakit bawaan pada selaput dara atau septum vagina.

Dalam kasus yang jarang terjadi, hematocolpos juga dapat disebabkan karena tidak adanya serviks (agenesis serviks) atau komplikasi bedah (atresia serviks).

Penyumbatan yang parah memungkinkan terjadinya amenore, yakni tidak terjadinya menstruasi. Selain itu, gejala lain yang mungkin dirasakan ketika hematocolpos terjadi adalah rasa nyeri, adhesi, dan endometriosis.

  • Gejala kanker serviks
Dalam kasus yang jarang terjadi, kemunculan hitamnya darah haid dapat merupakan tanda adanya kanker serviks.

Terlebih apabila disertai dengan siklus haid yang tidak teratur dan adanya pendarahan setelah berhubungan seks.

Gejala lain yang mungkin dirasakan terlebih apabila kanker serviks telah berada pada stadium lanjut, meliputi:

- kelelahan;

- menstruasi yang lebih lama atau dengan volume darah berlebih;

- rasa sakit saat berhubungan seks;

- penurunan berat badan;

- sakit panggul;

- kesulitan buang air kecil dan buang air besar;

- pembengkakan di kaki.

  • Lochia pascapersalinan
Lochia adalah cairan atau pendarahan dari vagina yang terjadi pascamelahirkan. Pada awal perdarahan, lochia menyebabkan keluarnya darah berwarna merah.

Umumnya, pada hari keempat dan seterusnya, darah akan mulai berwarna gelap dan menghitam. Lambat laun, lochia akan berubah warna menjadi kuning, dan berhenti dengan sendirinya.

Kondisi kesehatan reproduksi perlu diwaspadai ketika lochia menyebabkan darah berwarna merah, mengandung gumpalan, atau mengeluarkan bau tak sedap setelah melahirkan.

  • Keguguran
Penyebab darah haid berwarna hitam lainnya adalah karena keguguran yang terlewat. Kondisi ini terjadi ketika embrio berhenti berkembang, tetapi tidak dikeluarkan oleh tubuh selama empat minggu atau lebih.

  • Implantasi
Implantasi adalah pendarahan yang dialami perempuan pada masa awal kehamilan.

Umumnya hanya berlangsung beberapa hari dan ringan atau bervolume kecil, tetapi warnanya bisa menghitam apabila keluar dari vagina terlalu lambat.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada kondisi ini adalah payudara bengkak dan nyeri, serta kelelahan.

Pendarahan implantasi tidak terjadi pada semua kehamilan. Terlebih ketika pendarahan yang terjadi bervolume deras, segera hubungi dokter apabila terdeteksi gejala-gejala yang tersebut di atas.

  • Gejala infeksi menular seksual (IMS)
Munculnya darah hitam juga mungkin menandakan gejala IMS, terutama klamidia dan gonore. Kondisi ini dapat terjadi dengan disertai tanda-tanda sebagai berikut:

- keputihan dengan bau tak sedap;

- sensasi terbakar saat buang air kecil;

- rasa sakit saat berhubungan seks;

- pendarahan selama atau setelah berhubungan seks;

- nyeri panggul;

- gatal pada area vagina.

Kondisi tersebut perlu segera ditangani untuk menghindari penyebaran dan menimbulkan penyakit radang panggul yang menginfeksi organ reproduksi.

Warna hitam pada darah haid terkadang merupakan kejadian periodik yang umum, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, dapat merupakan gejala dari masalah serius.

Bagaimana dengan Darah Haid yang Menggumpal?

Selain warna, tekstur darah haid turut menunjukkan kondisi kesehatan reproduksi seseorang.

Tidak seperti gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah, gumpalan pada darah menstruasi umumnya normal atau tidak berbahaya.

Gumpalan berwarna merah cerah atau gelap dan berukuran kecil mungkin muncul sesekali saat rahim melepaskan lapisannya, terutama pada awal siklus menstruasi.

Namun, perlu diwaspadai apabila ukuran gumpalan darah tampak besar (lebih dari 2, 5 cm) dan sering muncul dengan pendarahan berat yang tak kunjung berkurang.

Pendarahan menstruasi dianggap berat jika menimbulkan penggantian produk saniter setiap dua jam atau kurang.

Segera temui dokter ketika gejala tersebut terjadi.

Baca juga artikel terkait DARAH HAID atau tulisan lainnya dari Syaima Sabine Fasawwa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syaima Sabine Fasawwa
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Dhita Koesno