tirto.id - Umumnya darah haid berwarna merah cerah. Tapi di beberapa kondisi warnanya berubah, menandakan gejala penyakit yang mungkin diderita seseorang.
Selama menstruasi, tubuh mengeluarkan jaringan dan darah dari rahim melalui vagina.
Cairan menstruasi ini memiliki warna bervariasi, mulai dari merah terang hingga coklat tua atau hitam, tergantung pada reaksi oksidasinya.
Darah yang berada cukup lama di dalam rahim akan bereaksi dengan oksigen (oksidasi), sehingga berwarna lebih gelap.
Namun di sisi lain perubahan warna dan tektur darah menstruasi juga bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan tertentu.
Dari laman Medical News Today, kami merangkum bagan darah menstruasi berserta arti kesehatannya.
Hitam
Darah berwarna hitam lazimnya muncul pada akhir periode menstruasi, menandakan darah yang butuh waktu lama untuk meluruh dari rahim sehingga sudah teroksidasi.
Darah ini semula berwarna coklat atau merah tua, baru kemudian berubah menjadi hitam.
Namun darah berwarna hitam bisa juga menjadi pertanda penyumbatan vagina. Untuk mendeteksi kemungkinan tersebut, perlu mengetahui gejala lain dari penyumbatan vagina.
- Keputihan berbau busuk.
- Demam.
- Sulit buang air kecil.
- Gatal atau bengkak di dalam atau sekitar vagina
Seperti darah hitam, darah berwarna coklat atau merah tua merupakan tanda darah teroksidasi. Namun umur oksidasinya tidak selama darah hitam.
Darah berwarna coklat atau merah tua bisa menjadi pertanda beberapa kondisi berikut:
- Kehamilan: Awal kehamilan biasanya ditandai dengan bercak darah berwarna coklat atau mera tua, kondisi ini disebut pendarahan implantasi.
- Keguguran: Keputihan atau bercak coklat selama kehamilan dapat menjadi indikasi keguguran atau kehamilan ektopik, yaitu ketika telur yang dibuahi tertanam di tuba falopi, bukan di rahim.
- Lochia: Keputihan berwarna merah tua atau coklat pasca melahirkan disebut lochia, atau perdarahan postpartum. Lochia bukan kondisi berbahaya karena merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan kelebihan darah dan jaringan dari rahim. Lochia biasanya diawali darah merah cerah kemudian berubah menjadi lebih lebih gelap saat volumenya berkurang.
Darah merah terang menunjukkan darah segar dan aliran darah yang stabil. Periode menstruasi lazimnya dimulai dari pendarahan merah terang dan berubah gelap menjelang akhir periode.
Beberapa kemungkinan penyakit dengan kondisi pendarahan merah terang.
- Infeksi Menular Seksual (IMS): Bercak merah atau pendarahan merah di antara siklus menstruasi bisa jadi tanda IMS, seperti klamidia atau gonore.
- Polip: Pertumbuhan pada lapisan rahim, yang disebut polip atau fibroid, dapat menyebabkan perdarahan luar biasa.
- Kanker serviks: Meskipun kasus ini jarang, tapi pendarahan merah terang bisa menjadi geala kanker serviks jjika dibarengi gejala lain berupa:
- Periode menstruasi yang lebih sakit dan banyak volumenya.
- Periode menstruasi berlangsung lebih lama.
- Berdarah pasca berhubungan seksual.
- Keputihan berbau busuk.
- Nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki.
- Kehilangan selera makan.
- Penurunan berat badan secara drastis.
Darah berwarna merah jambu terjadi ketika darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks. Penyebab dari tercampurnya darah dan cairan serviks ini bermacam-macam.
- Kontrasepsi hormonal: Menggunakan kontrasepsi jenis ini menurunkan kadar estrogen dalam tubuh, sehingga volume menstruasi lebih ringan dengan rona merah jambu selama menstruasi.
- Hubungan seksual: Aktivitas ini bisa memicu robekan kecil di vagina atau leher rahim. Darah dari robekan yang bercampur cairan vagina bisa keluar menjadi berwarna merah muda.
- Penurunan berat badan drastis
- Pola makan tidak sehat
- Anemia
- Keguguran: Saat masa kehamilan, keluarnya cairan darah merah jambu dengan jaringan dan disertai kram bisa menjadi indikasi keguguran
Darah yang tercampur cairan serviks selain berwarna merah jambu juga bisa berwarna oranye.
Indikasi kesehatan terkait darah menstruasi berwarna oranye terkait infeksi bakteri vaginosis atau trikomoniasis. Kondisi ini dapat pula disertai gejala lain, seperti:
- Gatal pada vagina,
- Rasa tidak nyaman,
- Keputihan berbau busuk.
Keputihan berwarna abu-abu biasanya merupakan tanda bakterial vaginosis, yakni kondisi akibat ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri berbahaya di vagina.
Gejala lain dari vaginosis bakteri meliputi:
- Gatal di dalam dan sekitar vagina.
- Bau busuk pada vagina, cenderung “amis”.
- Rasa nyeri seperti terbakar saat buang air kecil.
- Keguguran: Selain infeksi bakteri, cairan berwarna abu-abu dengan gumpalan merupakan indikasi keguguran.
Editor: Dhita Koesno