tirto.id - Situs terbaru yang dikembangkan oleh NASA dan Universitas Stony Brook memungkinkan warga dunia untuk menjadi peneliti penguin. Warga dapat membantu melokasikan koloni penguin yang belum terjamah dan belajar tentang perubahan iklim serta ancamannya terhadap spesies penguin di dunia.
Situs itu bernama PenguinMap.com atau yang diberi nama Aplikasi Pemetaan Populasi Penguin dan Dinamika yang Terproyeksi (MAPPPD, dibaca “mapped”). MAPPPD memungkinkan semua orang, ilmuwan, peneliti, pembuat kebijakan, atau khalayak secara umum, untuk melihat seberapa banyak penguin yang hidup di sejumlah wilayah di Antartika. Pengguna juga dapat melihat secara lebih dekat kehidupan penguin dan bagaimana masa depan mereka yang terproyeksi dalam situs tersebut.
“Penguin merupakan salah satu komponen penting dari rantai makanan di Antartika. Karena mereka komponen paling tampak, jadi sering kali mereka digunakan untuk mengukur bagaimana ekosistem di sana,” ujar Profesor Ekologi dan Evolusi di Universitas Stony Brook Heather Lynch, New York, seperti dikutip dari takepart.com, Rabu (2/11/2016).
Lynch menilai, MAPPPD menjadi langkah penting dalam memahami secara mendalam terkait kestabilan ekosistem di Antartika. Situs itu juga merupakan one-stop information bagi siapa pun yang ingin mengakses seputar spesies Penguin di dunia.
Tujuan awal MAPPPD ialah untuk menyajikan layanan pendukung bagi pembuat kebijakan. Misalnya dalam memutuskan garis pantai mana yang perlu dilindungi, di wilayah mana wisatawan diiizinkan untuk berkunjung, dan di mana penangkapan krill dapat dilakukan.
Lynch juga menyebut bahwa wisatawan yang mengunjungi Antartika dapat memecahkan kasus penting dan menjawab pertanyaan tentang populasi penguin yang sebenarnya melalui situs itu.
Jika ada penelitian yang mengatakan bahwa ada kemungkinan populasi penguin telah menghilang disebabkan perubahan iklim atau ancaman lain, wisatawan yang ada di sana dapat mengambil gambar untuk membuktikan kondisi di lapangan. Apa kah burung-burung tersebut benar-benar hilang atau tidak.
“Terkadang, yang peneliti butuhkan hanya mata-mata di lapangan, karena kami belum tentu bisa meraih tempat itu,” ungkap Lynch menambahkan.
Terdapat pula kemungkinan lain untuk menemukan koloni penguin baru yang belum teridentifikasi oleh para peneliti. Karenanya, Lynch berharap penggemar penguin di seluruh dunia dapat membantu mengeksplor kehidupan burung yang tidak bisa terbang tersebut.
Sementara itu, Lynch mengharapkan semua jenis data baru akan tersedia di MAPPPD dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, warga dunia dianggap dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan informasi yang ada melalui MAPPPD.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh