tirto.id -
"Ini [tol] kan proyek berduit [diperuntukkan bisnis], kalau buat sosial sih enggak apa-apa. Hak kami sebagai warga sekitar juga harus dipikirkan dong," ujar Iwan, salah satu warga RT 02/02 di lokasi kepada Tirto, Selasa (13/8/2019).
Ia bersama warga lainnya mengatakan kesal lantaran tanpa pemberitahuan kepada warga, proyek tol menutup akses utama Kampung mereka yakni Jalan Masjid II.
"Mau ngapa-ngapain jadi susah. Mau ngaji susah. Mau sekolah susah. Harus muter jauh," ujarnya.
Tidak hanya itu menurutnya dampak dari pembangunan tol tersebut menimbulkan debu yang merugikan warga terlebih jika terbawa oleh angin. Serta kondisi wilayah sekitar proyek tol yang tanpa penerangan ketika malam hari.
"Kami cuma menuntut hak kami. Silakan saja bangun tol, warga enggak melarang. Hanya saja pikirkan juga kepentingan kami," ujarnya.
Sementara itu Ketua RT 02/02 Amsori yang ditemukan di lokasi mengatakan sampai saat ini pihaknya sedang coba berkoordinasi kembali dengan pihak kelurahan, agar didapat dimediasi dengan pihak pengembang tol.
"Kami juga berharap agar diberi akses jalan. Minimal akses untuk jalan kaki dan motor," ujar Amsori.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari