Menuju konten utama

Wapres JK dan Menteri Sri Mulyani Hadiri Pembukaan BEI 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017, Selasa (3/1/2017).

Wapres JK dan Menteri Sri Mulyani Hadiri Pembukaan BEI 2017
Suasana penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (30/12). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2016 menghimpun dana dari pasar modal sebesar Rp668 triliun yang berasal dari IPO, rights issue, maupun obligasi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017, Selasa (3/1/2017).

Selain keduanya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, dan Direktur Utama BEI Tito Sulistio juga hadir dalam pembukaan perdagangan BEI.

"Pertama saya ingin mengucapkan selamat tahun baru 2017, semoga di tahun ini akan memberikan harapan yang lebih baik, meskipun menyadari dunia ada perlambatan, tapi seperti yang dikatakan Pak Muliaman, kondisi tanah air menunjukkan harapan yang baik," kata Wakil Presiden di Auditorium BEI Jakarta.

Sebelumnya, Kepala OJK mengatakan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2016 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia dan tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik.

Oleh karena itu, Wakil Presiden mengimbau para pelaku pasar saham Indonesia terus memperbaiki sistem dan menjaga kepercayaan masyarakat.

"Karena bursa ini lembaga yang harus menjaga kepercayaan banyak pihak," kata dia.

BEI mencatat IHSG mengalami tumbuh 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,71 poin pada 2016.

Sementara dana yang berhasil dihimpun melalui perdagangan BEI sepanjang 2016 mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yakni Rp674,39 triliun dan 247,50 juta dolar AS.

Sumber: Antara

Baca juga artikel terkait BURSA EFEK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH