Kapan Bursa Saham Buka setelah Libur Lebaran 2024?

tirto.id - Cuti bersama dan libur Lebaran 2024 berakhir Senin, 15 April 2024. Kegiatan di sejumlah instansi dan lembaga kembali berjalan normal mulai hari ini Selasa, 16 April 2024. Lalu, kapan bursa saham buka setelah libur Lebaran 2024?

Di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Menyambut Hari Kemenangan bagi umat Islam itu, Pemerintah Indonesia telah mengatur cuti bersama dan hari libur alias tanggal merah Lebaran 2024.

Regulasi mengenai hari libur dan cuti bersama Lebaran tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

Berdasarkan SKB Tiga Menteri, sebelum Lebaran diberlakukan cuti bersama selama dua hari yaitu pada 8 dan 9 April 2024. Kemudian, tanggal merah atau libur nasional ditetapkan selama dua hari juga yaitu pada 10 dan 11 April 2024.

Selanjutnya, setelah lebaran diberlakukan pula cuti bersama selama dua hari yakni pada 12 dan 15 April 2024. Dengan demikian, total libur Lebaran adalah 8 hari jika diakumulasikan bersama dua hari libur akhir pekan pada 13 dan 14 April 2024.

Kapan Jadwal Operasional Bursa Saham Kembali Dibuka setelah Lebaran?

Operasional Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali dibuka mulai hari ini Selasa, 16 April 2024 setelah libur panjang Lebaran 2024. Melansir laman resminya, jadwal operasional BEI mengikuti kalender nasional dan hari libur nasional yang telah ditetapkan pemerintah melalui SKB Tiga Menteri.

BEI mulai libur Lebaran sejak Senin, 8 April 2024, dengan dibukanya kembali bursa saham pada hari ini, maka sepanjang bulan April 2024 hanya akan ada 16 hari bursa. Dengan kata lain, hari bursa di bulan April adalah periode hari bursa paling singkat dibandingkan bulan lainnya di sepanjang tahun 2024.

Setelah libur cukup panjang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada Selasa pagi terpantau melemah 156,25 poin atau setara 2,14 persen ke posisi 7.130,62. Tidak hanya itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 35,04 poin atau 3,64 persen ke posisi 928,68.

Konflik di Timur Tengah yang semakin memanas diprediksi menjadi penyebab utama bursa saham anjlok. Pelaku saham khawatir ekskalasi konflik akan menjadi perang yang berkepanjangan, dan menyebabkan ketidakpastian pasar.

"Tensi geopolitik yang kembali memanas setelah pecah konflik antara Israel versus Iran akan mewarnai bursa saham setelah periode libur Lebaran,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (16/4/2024) dikutip Antara.

“Fluktuasi harga minyak dapat menimbulkan efek riak di seluruh dunia karena negara-negara sangat bergantung terhadap komoditas yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar."