tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berencana memenuhi undangan High Peace Council (HPC) Afghanistan. Dia akan mengunjungi Afghanistan pada 26 Februari 2018.
Menurut JK, High Peace Council Afghanistan ingin belajar dari Indonesia untuk solusi penyelesaian konflik. JK juga mengaku tidak khawatir dengan keamanan di Afghanistan yang saat ini sedang dilanda konflik.
HPC adalah badan dari Program Perdamaian dan Reintegrasi Afghanistan. Badan itu dibentuk untuk bernegosiasi dengan unsur-unsur Taliban sejak 5 September 2010. HPC dibentuk atas prakarsa mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani.
"Ketemu semua tokoh-tokoh di sana untuk bagaimana caranya Indonesia membantu sebagai negara Islam yang besar tapi netral. Kita bagaimana sharing untuk mencari solusi bersama," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, pada Selasa (13/2/2018).
JK tak menjelaskan rincian rencana kunjungannya ke Afghanistan. Namun, dia memastikan akan berbicara mengenai kemungkinan bantuan dari Indonesia untuk penyelesaian konflik di negara itu.
"Kalau anda membicarakan menyelesaikan konflik, didahului dengan ketakutan, ya jangan masuk. catat itu. Biasanya kalau kita niat baik, Insya Allah itu akan baik," tutur JK.
Pada Senin kemarin (12/2/2018), Wapres JK sudah menerima rombongan delegasi High Peace Council (HPC) Afghanistan di Jakarta dengan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia Roya Rahmani.
Menlu Retno mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pembahasan mengenai perwujudan dan proses perdamaian di Afganistan yang didukung oleh Pemerintah Indonesia.
"Indonesia dipercaya, atau bisa diterima, untuk bisa memberikan kontribusi terhadap proses perdamaiannya," kata Retno usai pertemuan itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tercatat telah berkunjung ke Afghanistan pada akhir Januari lalu.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom