tirto.id - Tahun 2017 menjadi tahun paling cemerlang bagi Pirates of The Caribbean. Pada Tahun 2017, Pirates of The Caribbean di taman bermain Disney (Disneyland) genap berusia 50 tahun. Pada tahun ini juga seri ke-5 film yang dibintangi oleh Johnny Depp ini diluncurkan.
Pada Maret 2017, Disneyland merayakan 50 tahun dibukanya atraksi Pirates of The Caribbean. Atraksi yang memberikan pengalaman pengunjung menjadi bajak laut ini dibuka sejak 18 Maret 1967.
Pada awalnya, atraksi Pirates of The Caribbean disiapkan sebagai museum patung lilin dan pameran berjalan (walk-through exhibit). Namun, setelah kesuksesan Walt Disney’s Carousel of Progress pada 1964, konsep Pirates of The Caribbean pun berubah dengan menambahkan teknologi audio animatronics terkini dalam atraksinya.
Pirates of the Caribbean atraksi populer di Disneyland. Sejak kali pertama dibuka hingga akhir Februari 2017, terhitung sudah ada 400 juta pengunjung yang menaiki atraksi ini. Karena popularitas atraksi ini, Pirates of the Caribbean juga dapat ditemukan di Disney Magic Kingdom yang beroperasi sejak 1973, Tokyo Disneyland yang beroperasi sejak 1983, Paris Disneyland yang beroperasi sejak 1992, dan yang terbaru di Shanghai Disneyland sejak Juni 2016.
Pirates of the Carribean juga merupakan salah satu atraksi terpanjang di Disneyland dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Popularitas Pirates of The Caribbean juga menginspirasi Jerry Bruckheimer untuk memproduksi seri film berdasarkan karakter dan alur cerita atraksi ini.
Pirates of the Caribbean rupanya begitu digemari hingga masuk dalam jejeran film Box Office. Hingga April 2017, film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest menempati posisi ke-19 dalam daftar film Box Office Dunia dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Pendapatan film tersebut sebesar tercatat mencapai $1,07 miliar.
Pada film pertama, The Curse of the Black Pearl, pendapatannya mencapai $634,95 juta atau lima kali lipat lebih besar dari biaya produksinya yang tercatat sebesar $125 juta. Untuk film keempatnya, On Stranger Tides, pendapatannya sebesar $1.045,66 juta atau empat kali lipat lebih besar dari biaya produksinya yang bernilai $250 juta. Totalnya, pendapatan keempat seri film Pirates of The Caribbean mencapai US$3.710,25 juta dengan biaya produksinya yang hanya sebesar $900 juta.
Selain meraup keuntungan dari pendapatan box office, Pirates of The Caribbean juga berjaya dari penjualan DVD. Di Amerika Serikat, per April 2017, nilai penjualan DVD Dead Man’s Chest mencapai $323,46 juta. Sedangkan, penjualan On Strange Tides bernilai $90,87 juta.
Seperti banyak mega-korporasi lainnya, Walt Disney berfokus pada budaya populer untuk memperluas produk dan layanan bisnis. Walt Disney Company yang jejaring bisnisnya mencakup studioentertainment, parks and resorts, media networks, dan consumer products selalu punya banyak cara untuk menghasilkan uang.
Walt Disney misalnya mengambil pendekatan unik dengan menjangkau setiap platform media yang ada. Kuncinya, perusahaan ini melakukan monetize terhadap produk terkuat mereka, yaitu karakter baik yang berasal dari cerita animasi maupun taman bermain.
Pendekatan bisnis yang digunakan Disney dikenal dengan istilah transmedia storytelling. Pendekatan transmedia storytelling merupakan teknik yang digunakan untuk mengeksplorasi cerita melalui berbagai macam platform media. Setiap platform media menggunakan fitur terkuatnya untuk menyampaikan muatan cerita. Dalam bisnis Pirates of The Caribbean, awalnya, merupakan pengembangan karakter dan cerita pada atraksi di Disneyland.
Selanjutnya, popularitas atraksi Pirate of the Caribbean mendorong pembuatan film, buku cerita hingga video game. Bersamaan dengan hal itu, cerita dan karakter pada atraksi di taman bermain pun terus dikembangkan agar sesuai dengan film maupun buku ceritanya. Penyesuaian atraksi Pirate of the Caribbean dengan film juga bertujuan untuk membuat pengunjung lebih mudah memahami jalannya atraksi.
Walt Disney memang lihai untuk membentuk ekosistem seperti ini yang akhirnya memotivasi konsumen untuk berpartisipasi dalam dunia fiksi. Sebuah cara dengan penelusuran dengan menonton film atau mengalami perjalanan interaktif atraksi Pirates of the Caribbean.
Para pengunjung atraksi Pirates of The Caribbean maupun penggemar film berkisah soal bajak laut. Para pengunjung kepuasan berhasil dipertahankan dalam sebuah video oleh Disney dan tetap loyal. Dampaknya, loyalitas pengunjung dan penggemar pun semakin tinggi dan akhirnya Disney terus-terusan bisa mendulang uang dari para loyalis bajak laut di dunia.
Penulis: Scholastica Gerintya
Editor: Suhendra