tirto.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani dan sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) menjatuhkan dukungannya untuk memilih Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarnoputri dalam Pilgub Jatim 2018.
Dalam orasinya, Risma menjelaskan alasan dirinya memilih Gus Ipul-Puti karena pasangan tersebut ingin mendengar dan berkomitmen untuk menyediakan pendidikan gratis serta memberdayakan ekonomi masyarakat.
"Saya pertama kali ketemu Gus Ipul, beliau siap menggratiskan SMA/SMK dan memberdayakan ekonomi masyarakat serta Mbak Puti meski cucu Bung Karno, beliau sangat rendah hati dan mau belajar,” kata Risma di acara Halalbihalal di Convention Hall Grand City Surabaya, Sabtu (23/6/2018).
“Itulah kenapa saya mendukung Gus Ipul-Mbak Puti karena saya tidak mau anak-anak Surabaya yang juga anak-anak saya tidak bisa bersaing karena tidak sekolah," lanjut Risma.
Sementara Ketua Panitia Deklarasi Siap Memenangkan Gus Ipul-Puti, Faridz Afif mengatakan: "Kami keluarga besar Nahdliyin siap mendukung dan memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti di Pilkada Jatim."
Di sisi lain, KH Miftahul Akhyar juga turut memberikan semangat kepada ribuan hadirin agar memilih Gus Ipul-Puti. Dalam kesempatan itu, kiai Miftahul juga menyampaikan alasan mengapa dirinya ikut mendukung bersama Risma.
"Beliau [Risma] sama-sama cicit dari pendiri NU KH Hasyim Asyari. Berarti sama seperti Cagub nomor dua yakni Gus Ipul. Makanya silakan bersama saya dan bu Risma pilih Gus Ipul-Mbak Puti, 27 Juni nanti," katanya.
Ia juga mengingatkan kepada peserta yang hadir agar memilih sebelah kanan saat mencoblos pada 27 Juni 2018 nanti. "Jangan lupa sebelah kanan tanda kebaikan dan barokah. Semoga Jatim barokah, Gus Ipul jadi gubernur bersama Mbak Puti wakil gubernurnya," ujarnya yang diamini ribuan massa yang hadir.
Turut hadir para kiai sepuh NU di antaranya, Gus Salam dari Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, KH Mas Yusuf Muhajir An Najiyah dari Sidosermo Surabaya, KH Mas Sulaiman Rois Syuriah PCNU Surabaya, KH Mukhit Murtadlo, Ketua MUI Surabaya, KH Kemas Abdul Rahman Nongcik serta K.H. Zainuddin Husni.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto