tirto.id - Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafrudin berjanji penyidik kepolisian akan berupaya secepatnya menuntaskan kasus teror penyiraman air keras ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hingga sekarang, penyelidikan kasus ini sudah memakan waktu dua pekan.
"Secepatnya akan selesai. Kan Anda tahu, hari pertama kejadian saya sudah perintahkan Kapolda Metro untuk mengungkap secepatnya," ujar Syafrudin di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Selasa (25/4/2017) seperti dikutip Antara.
Sayangnya, Syafrudin tidak merinci kepastian tenggat waktu yang ditetapkan kepolisian sebagai target penyelesaian kasus tersebut. Syafrudin hanya menjelaskan, penyelidikan masih memerlukan waktu untuk menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel.
"Tunggu perkembangan investigasi saja. Itu kan seperti cuaca, bisa cepat selesainya, bisa juga tidak," kata dia.
Polisi hingga kini baru mendapatkan barang bukti berupa cangkir sebagai wadah untuk menyimpan air keras dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menyatakan ada dua pelaku penyerangan terhadap Novel.
Penyidik juga sudah memeriksa belasan saksi, termasuk dua orang mencurigakan yang sempat tertangkap kamera CCTV di rumah Novel. Tapi, polisi belum menemukan bukti mengenai keterkaitan dua saksi itu dengan penyerangan terhadap Novel.
Kasus ini terjadi pada 11 April 2017 lalu. Seusai sholat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga dia harus menjalani perawatan ke Singapura.
Hingga kini, polisi belum berhasil membekuk pelaku teror tersebut. Menurut keterangan pihak keluarga Novel, mata kanan penyidik senior KPK itu sudah mulai pulih. Tapi, pemulihan kondisi mata kiri Novel masih lambat.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom