Menuju konten utama

Wagub DKI Minta Satpol-PP Bubarkan Remaja SCBD sebelum Jam 12 Malam

Wagub DKI Riza Patria mengatakan banyak remaja SCBD yang tidur di kawasan Dukuh Atas karena tidak kebagian KRL terakhir.

Wagub DKI Minta Satpol-PP Bubarkan Remaja SCBD sebelum Jam 12 Malam
Suasana di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada hari Senin (11/7/2022) malam. (tirto.id/Farid Nurhakim)

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menginstruksikan Satpol PP untuk membubarkan remaja SCBD di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sebelum jam 12 malam. Remaja SCBD atau singkatan dari Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok merupakan sebutan untuk para remaja yang nongkrong di kawasan Jalan Sudirman.

Arahan itu disampaikan Riza lantaran banyak remaja SCBD yang tidur di kawasan Dukuh Atas. Mereka tak bisa pulang karena tidak kebagian jadwal KRL terakhir. Sebab, operasional KRL Jabodetabek sejak pukul 04.00-24.00 WIB.

"Nanti Satpol juga saya minta ketatkan kembali sebelum jam tersebut. Anak-anak itu sudah harus pulang kembali ke rumah masing-masing sehingga tidak terulang," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7/2022) malam.

Meski meminta kegiatan patroli ditingkatkan untuk mencegah remaja berkerumun di Dukuh Atas hingga larut malam, Riza menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tidak akan menerapkan jam malam untuk remaja SCBD di kawasan Dukuh Atas.

"Nanti kalau pakai jam malam kesannya seperti apa gitu," ucapnya.

Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra itu meminta agar seluruh pihak menjaga anak-anak yang berkumpul di kawasan Sudirman. "Apalagi, berdasarkan data kekerasan pada anak meningkat. Hingga Juli 2022, data kekerasan anak mencapai 7.944 orang," kata dia.

Oleh karena itu, Riza berupaya persuasif kepada para remaja agar tidak berkerumun di tempat publik hingga larut malam, apalagi sampai dini hari.

"Kami ingatkan anak-anak pulang sebelum waktu malam. Jadi jangan sampai jam 12 [malam] masih ada di sana. Sebelum waktunya agar pulang," kata Riza.

Baca juga artikel terkait REMAJA SCBD atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan