tirto.id - Infeksi akibat virus corona atau Covid-19 menyebabkan 1.775 orang meninggal hingga hari ini pukul 09.53 WIB berdasar data di Johns Hopkins CSSE, Senin (17/2/2020).
Menurut data tersebut 1.696 orang meninggal berada di Hubai, Cina dan yang lainnya berada di daerah lain, seperti:
16 orang meninggal di Henan, Cina
11 orang meninggal di Heilongjiang, Cina
6 orang meninggal di Anhui, Cina
5 orang meninggal di Chongqin, Cina
4 orang meninggal di Beijing, Cina
4 orang meninggal di Guangdong, Cina
4 orang meninggal di Hainan, Cina
3 orang meninggal di Hebei, Cina
3 orang meninggal di Hunan, Cina
3 orang meninggal di Sichuan, Cina
3 orang meninggal di Tianjin, Cina
2 orang meninggal di Gansu, Cina
2 orang meninggal di Guangxi, Cina
2 orang meninggal di Shandong, Cina
1 orang meninggal di Perancis
1 orang meninggal di Hing Kong
1 orang meninggal di Jepang
1 orang meninggal di Guizhon, Cina
1 orang meninggal di Jiangxi, Cina
1 orang meninggal di Jilin, Cina
1 orang meninggal di Liaoning, Cina
1 orang meninggal di Shanghai, Cina
1 orang meninggal di Xinjiang, Cina
1 orang meninggal di Filipina
1 orang meninggal di Taiwan
Selain korban meninggal data Johns Hopkins CSSE juga menyebut hingga saat ini setidaknya 71.331 orang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Sedangkan 10.972 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Negara-negara yang terkonfirmasi ada warganya terinfeksi Covid-19 antara lain,
70,550 Cina
75 Singapura
59 Jepang
57 Hong Kong
34 Thailan
30 Korea Selatan
22 Malaysia
20 Taiwan
16 Jerman
16 Vietnam
15 Australia
15 Amerika
12 Perancis
10 Macau
9 Uni Emirat Arab
9 UK
7 Canada
3 Itali
3 Filipina
3 India
2 Rusia
2 Spanyol
1 Nepal
1 Kamboja
1 Belgia
1 Finlandia
1 Swedia
1 Mesir
1 Sri Lanka
Sebelumnya pada 14 Februari lalu, Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin mengatakan bahwa 1.716 petugas kesehatan telah terinfeksi oleh virus corona Covid-19 dan enam dari mereka telah meninggal dunia.
Zeng, pada konferensi pers tentang melindungi pekerja medis, mengatakan jumlah staf medis yang terinfeksi meningkat. Ia menambahkan, pejabat dan rumah sakit Cina juga telah berulang kali mencatat kekurangan peralatan pelindung, termasuk masker wajah, ketika penyakit itu merebak di Hubei dan menyebar ke seluruh negeri.
"Saat ini, tugas petugas medis di lapangan memang sangat berat, keadaan kerja dan istirahat mereka terbatas, tekanan psikologis sangat besar, dan risiko infeksi tinggi," kata Zeng, melansir laman Antara News.
Lebih dari 87 persen pekerja medis yang terinfeksi berada di Hubei, provinsi di pusat penyebaran virus yang muncul pada Desember dan telah menewaskan sekitar 1.380 orang serta menulari lebih dari 60.000 orang.
Editor: Agung DH