Menuju konten utama

Viral Video Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok di Live TikTok

Detik-detik kejadian kecelakaan bus pelajar SMK Lingga Kencana terekam dalam live TikTok salah satu siswa. 

Viral Video Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok di Live TikTok
Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Kecelakaan bus yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok viral karena salah satu siswa tidak sengaja melakukan Live di platform sosial media TikTok saat detik-detik kejadian.

Kecelakaan maut itu terjadi di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.45 WIB. Menurut informasi terkini, kecelakaan menelan 11 korban jiwa yaitu enam perempuan dan lima laki-laki.

Sementara itu, terdapat 12 orang luka berat dan 20 orang luka ringan. Korban luka saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit di daerah tersebut.

Melalui live TikTok akun @yt_xenn25 yang diduga digunakan salah satu pelajar SMK Lingga Kencana Depok pada kejadian, tampak siswa tersebut mengenakan baju hitam sedang melakukan live sambil menikmati perjalanannya.

Namun kemudian, ada suara takbir terdengar di dalam bus Trans Putera Fajar yang ditumpanginya. Sorot kamera lalu tampak terputus-putus, dan ada suara teriakan.

Selanjutnya, siswa itu berhasil melarikan diri dari dalam bus, kemudian dia kembali berbicara pada live TikTok-nya, dan menerangkan bahwa dia mengalami kecelakaan.

“Sumpah guys, gua kecelakaan cuk, gua kecelakaan, bentar ya guys ya, bentar, bentar” ucapnya.

Latar belakang suara saat siswa itu menerangkan kejadian dipenuhi dengan teriakan panik. Beruntung, siswa yang melakukan live TikTok itu tampak baik-baik saja.

Kronologi Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Kecelakaan maut itu terjadi ketika rombongan pelajar SMK Lingga Kencana menumpangi bus dari arah Bandung menuju Subang.

Kemudian, kecelakaan tak dapat terelakkan, ketika bus melewati jalan menurun, bus oleng ke kanan, sehingga menyebrangi jalur berlawanan, lalu menabrak minibus nomor polisi D 1455 VCD.

Usai menabrak kendaraan itu, bus lalu tergelincir dan terguling dengan kondisi miring, ban kiri berada di atas, dan berguling menghantam tiga sepeda motor di bahu jalan.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan, mengungkap bahwa tempat kejadian perkara (TKP) adalah jalur yang memang sering terjadi kecelakaan.

“Lokasi ini adalah blackspot, sering terjadi kecelakaan di sini,” kata Aan saat meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Subang, Minggu (14/5/2024) dikutip Antara.

Aan mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait sedang berkoordinasi untuk memberi rekomendasi peringatan berupa rambu lalu lintas guna mencegah kejadian serupa terjadi.

"Rekomendasi termasuk masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti mana, (jalur) Emen ada diperlebar dan sebagainya, itu semua akan kita tuangkan," katanya.

Kecelakaan yang dialami oleh rombongan pelajar SMK Lingga Kencana diduga terjadi karena rem blong. Pasalnya, kata Aan, pihaknya tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan.

"Jadi kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," kata Aan

Meski kuat dugaan bahwa kegagalan fungsi rem menjadi penyebab kecelakaan maut itu. Aan mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut, sebab tidak menutup kemungkinan kecelakaan terjadi karena pengemudi panik saat kejadian.

"Ini tidak ada jejak rem sama sekali. Artinya, ini perlu kamu selidiki ya. Kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," kata dia.

Sopir bus Trans Putera Fajar berinisial SAD hingga Minggu belum dimintai keterangan oleh kepolisian karena kondisinya yang masih belum stabil.

"Sopir kondisinya masih belum stabil ya, tadi kita lihat di sana belum stabil, sehingga kita belum bisa diambil keterangan secara menurut baru investigasi saja, interogasi saja, jadi secara verbal ini belum diminta keterangan," katanya.

"Kita belum bisa menyimpulkan, tentu dari hasil penyelidikan ini nanti bisa ditentukan apakah ini human error, apakah ini karena kendaraannya, karena teknis," ujar Aan.

Bus Tidak Memiliki Izin Uji Berkala

Bus Trnas Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana diketahui tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala. Status uji berkala bus bernomor polisi AD 7524 OG itu telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.

“Bus Trans Putera Fajar pada aplikasi Mitra Darat tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala (BLU-e) berlaku hingga 6 Desember 2023. Dengan kata lain kendaraan tersebut tidak dilakukan uji berkala perpanjangan setiap enam bulan sekali sebagaimana yang ada di dalam ketentuan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno dalam keterangan di Jakarta, Minggu malam dikutip Antara.

Hendro juga mengatakan bahwa PO bus yang tetap mengizinkan operasi bus tak berizin dapat dikenai pidana. Mengenai proses hukum itu, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti.

“Untuk PO bus yang tak berizin tetapi mengoperasikan kendaraannya akan dikenakan pidana dan kami menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti proses hukumnya,” kata Hendro.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra