tirto.id - Bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang yang menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak hari Minggu (4/4/2021) masih menjadi perhatian nasional. Warga sipil juga banyak mengunggah potongan-potongan video dampak bencana di NTT di berbagai platform media sosial. Sayangnya, terdapat pula potongan video yang diduga tak berlokasi di provinsi tersebut.
Kali ini, video tersebut berasal dari utas yang dibagikan oleh akun Twitter bernama @edwin_boimau. Akun ini kerap membagikan kabar terbaru mengenai bencana di NTT. Ia memulai utasnya pada 4 April 2021. Informasi yang ia unggah di antaranya termasuk kondisi di daerah seperti Pulau Adonara dan Kabupaten Malaka, video evakuasi warga di Kota Kupang, dan sebagainya. Tirto mengarsipkan utas tersebut di sini.
Namun, ada satu unggahan video di akun @edwin_boimau yang diragukan oleh pengguna Twitter lainnya, yang bernama @noturbbygurls_. Di sebuah cuitan untuk mengomentari video Edwin, pengguna tersebut mengatakan bahwa video banjir tersebut tidak berlokasi di NTT dan bahwa video tersebut sudah lama tersebar di media sosial.
Video yang dimaksud berdurasi 10 detik dan menunjukkan seorang pengendara motor terseret arus banjir. Hanya terdengar suara orang berteriak sementara pengendara motor yang mengenakan jas hujan berwarna biru itu terbawa arus.
Benarkah kejadian pengendara motor terseret banjir tersebut tidak berlokasi di NTT? Lantas, dimanakah lokasi kejadian itu sebenarnya?
Penelusuran Fakta
Tirto berusaha menelusuri lokasi kejadian pengendara motor yang terbawa arus tersebut. Kami melakukan pause pada video, lalu mengambil tangkapan layar pengendara motor dalam posisi terdesak ke tembok, sesaat sebelum ia terbawa arus.
Kemudian, tim Tirto mengunggah foto tersebut ke mesin pencarian foto, Yandex. Rupanya, video ini sempat dibagikan di YouTube pada 4 April dengan keterangan lokasi di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Selanjutnya, hasil pencarian Yandex mengarahkan kami ke berita Kompas TV berjudul “Banjir di Cimahi Menewaskan Satu Pengendara Motor yang Coba Melawan Arus” pada April 2020. Dalam berita tersebut dituliskan bahwa seorang pengendara sepeda motor ditemukan tewas, setelah hanyut terseret arus banjir di kota Cimahi, Jawa Barat, hari Selasa (21/04/20) pagi. Detik-detik korban hanyut terekam oleh video amatir warga.
Menurut laporan Kompas TV, banjir tersebut sendiri terjadi di Jalan Mahatma Negara, kota Cimahi, Jawa Barat. Korban yang diketahui bernama Iwan Alamsyah, ditemukan tewas setelah terseret sejauh 300 meter dari lokasi kejadian. Menurut saksi mata, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 7 pagi. Korban diketahui menggunakan motornya dari arah Leuwigajah menuju Cimahi.
Video terkait pengendara motor yang terseret arus ini juga ditemukan di situs Terasjabar.id dan YouTube Inikata Sultra. Kedua sumber menyatakan kejadian terjadi di Cimahi, Jawa Barat pada April 2020.
Sementara itu, bencana di NTT sendiri saat ini telah menelan sebanyak 138 jiwa di beberapa kabupaten dan kota yang terdampak hingga Rabu malam (7/4/2021), menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga telah secara resmi telah menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 6 April sampai 5 Mei 2021 sebagai respon dari dampak dari siklon tropis Seroja yang menimpa Kota Kupang dan 21 Kabupaten di wilayah NTT.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa video pengendara motor yang terbawa arus banjir tidak terjadi di NTT, melainkan di Cimahi, Jawa Barat pada 2020. Dengan demikian, video yang menggunakan narasi lokasi di NTT bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==============
Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id. Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.
Editor: Farida Susanty