tirto.id - Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman memperkirakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan bersama dengan Universitas Airlangga (Unair) mulai diproduksi tahun depan.
Hal itu ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (15/9/2021).
"Hanya satu tujuannya adalah bagaimana kami bisa melakukan produksi massal Vaksin Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi masyarakat Indonesia mulai tahun depan. Kami perkirakan mulai semester ke-2 [2022] kami bisa berproduksi," kata Sudirman.
Sudirman juga mengungkapkan vaksin Merah Putih memiliki harga yang terjangkau. Ia menyebut perkiraan harga kurang dari 5 dolar AS, atau menurut kurs per 16 September 2021 nilainya Rp71.124.
"Mudah-mudahan kurang dari 5 dolar, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa ditanggung oleh pemerintah dengan anggaran yang lebih sedikit dengan belanja vaksin tahun ini. saya dengar belanja vaksin tahun ini Rp83 triliun kalau enggak salah," ujarnya.
Progres pengembangan vaksin Merah Putih ini sendiri, kata Sudirman, sudah selesai proses eksplorasi laboratorium. Setelah itu dilakukan uji praklinik fase 1 yang disebut Sudirman hasilnya baik.
"Kita melakukan uji praklinik fase 1 dengan mencit transgenik yang sudah disesuaikan dengan reseptor sama persis dengan badan manusia sehingga apa yang kita lakukan pada mencit akan sama dengan manusia," kata dia.
Uji praklinik fase 2 sedang berjalan dan diharapkan akhir bulan ini selesai, sehinggabulan depan mendapatkan hasil uji praklinik fase 2. Setelah itu, mereka akan mempersiapkan uji klinik fase 1 terhadap 100 orang, fase 2 sebanyak 400 orang dan, fase 3.000.
"Mudah-mudahan kami bisa melewati semua tahapan ini dengan baik," ujarnya.
Di sisi lain, kata Sudirman juga mempersiapkan sarana produksi berdasarkan standar cara produksi obat yang baik (CPOB). Sudah ada dua sarana yang dipersiapkan yakni sarana produksi downstream dan upstream.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan