Menuju konten utama

Vaksin Ketiga untuk Nakes Perlu asal Herd Immunity Sudah Tercapai

Pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19 belum dapat diberikan di Indonesia karena herd immunity belum tercapai.

Vaksin Ketiga untuk Nakes Perlu asal Herd Immunity Sudah Tercapai
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/wsj.

tirto.id - Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengatakan usulan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) memang perlu dipertimbangkan. Menurutnya nakes dapat diutamakan sebab bekerja di garda depan dan berisiko tinggi terpapar COVID-19 meski sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Idealnya, kata Iris vaksinasi dosis ketiga dapat dilakukan setelah 70 persen penduduk telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua, sehingga kekebalan kelompok atau herd immunity tercapai.

“Pokoknya suntikan pertama rata dulu kemudian suntikan kedua rata. Baru kemudian ada kelebihan baru kita tambahkan untuk mereka yang berkepentingan misalnya nakes yang diutamakan karena mereka front line. Itu bisa diutamakan untuk [vaksinasi] yang ketiga,” kata Iris dalam webinar yang disiarkan melalui YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (8/7/2021).

Menurut Iris memang saat ini sedang dilakukan penelitian mengenai pemberian vaksin dosis ketiga dengan menggunakan vaksin Sinovac.

“[Vaksinasi ketiga untuk nakes] itu jadi satu pemikiran. Jadi memang ada penelitian di Bandung untuk Sinovac itu sudah selesai tapi kita tunggu biar BPOM yang mengumumkan karena sudah dipersiapkan laporannya. Apakah memang perlu vaksinasi yang ketiga,” ujarnya.

Di beberapa negara lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) kata Iris sudah memberikan vaksinasi dosis ketiga dengan menggunakan vaksin lain yakni Pfizer. Berbeda dengan suntikan pertama dan kedua yang menggunakan Sinovac

“Dari sisi imunologi tentu hal itu masuk akal karena untuk memperluas cakupan strain virus yang bermutasi. Jadi cakupannya jadi lebih luas,” kata Iris.

Namun untuk Indonesia dosis ketiga menurutnya belum dapat diberikan kepada seluruh penduduk atau paling tidak 70 persen penduduk. Sebab jumlah vaksin masih minim dan masih diprioritaskan untuk vaksin dosis pertama dan kedua.

Hingga 7 Juli 2021 vaksinasi dosis pertama baru mencakup 34 juta orang atau baru sekitar 14 persen dari 260 juta penduduk.

Jika dengan stok vaksin dan capain vaksinasi saat ini dipaksakan untuk dilakukan vaksinasi dosis ketiga maka kekebalan kelompok tidak akan segera tercapai, kata Iris.

“Kalau untuk keseluruhan penduduk ini belum cukup vaksin kita. Jadi kita harus betul-betul bijaksana dalam hal ini. Keuntungan vaksin ketiga memang menambah imunitas dan antibodi tapi tetapi di satu sisi herd immunity tidak tercapai pada satu kelompok,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto saat Rapat Kerja Komisi IX DPR RI secara virtual, Senin (5/7/2021) mengusulkan agar dilakukan vaksinasi ketiga terhadap nakes. Hal itu lantaran masih banyak nakes yang terpapar COVID-19 dan meninggal.

“Karena banyaknya nakes dokter dan non dokter yang terkena infeksi [COVID-19] dan meninggal padahal sudah divaksin dua kali. Kami mengajukan vaksinasi yang ketiga untuk melindungi tenaga kesehatan,” kata Slamet

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - News
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto