tirto.id - Utang pemerintah kembali meningkat mencapai Rp7.014,58 triliun hingga akhir Februari 2022. Posisi utang pemerintah setara dengan 40,17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dikutip dari APBN Kita edisi Maret, utang tersebut didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp6.164,20 triliun atau sekitar 87,88 persen. Sementara untuk pinjaman tercatat senilai Rp850,38 triliun atau 12,12 persen.
Jika dirinci, besaran utang SBN terdiri dari domestik Rp4.901,66 persen. Di mana utang tersebut berasal dari Surat Utang Negara (SUN) Rp4.054,18 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp847,48 triliun.
Kemudian untuk valas mencapai Rp1.262,53 triliun. Terdiri dari SBN Rp283,79 triliun dan SBSN Rp283,79 triliun.
Selanjutnya, utang berasal dari pinjaman terdiri dari dalam negeri Rp13,27 triliun dan luar negeri Rp837,11 triliun. Adapun pinjaman berasal dari luar negeri itu terbagi untuk bilateral Rp294,36 triliun, multilateral Rp499,09 triliun, dan commercial banks Rp43,66 triliun.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Restu Diantina Putri