tirto.id - Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan memastikan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tetap hadir walau tim kampanye nasional (TKN) dibubarkan. Verry mengatakan, KIK akan tetap hadir dan mengawal pemerintahan Jokowi-Maruf.
"KIK akan terus ada, hadir, solid dan sepakat konsisten untuk aktif mengawal pemerintahan Pak Jokowi-Kyai Ma’ruf Amin selama 5 tahun mendatang," kata Verry dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2019).
Verry mengatakan 10 parpol (5 di dalam dan 5 diluar parlemen DPR RI), akan terus aktif dan kritis di pemerintahan maupun legislatif.
Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja itu menyatakan, 10 partai akan bersama bergerak demi kepentingan nasional yaitu 'Indonesia Maju Menuju Masyarakat Adil dan Makmur'.
“Kami memiliki nafas perjuangan yang seirama. Dan selama hampir 1 tahun bersama-sama di TKN KIK, semakin menguatkan hubungan politis-profesional-individual ke-10 parpol. Kami meyakini sepenuhnya bahwa soliditas ini, akan terus membawa kebaikan untuk bangsa dan negara tercinta, Indonesia," kata Verry.
Sebelumnya koalisi Jokowi-Ma'ruf sempat diisukan mengalami keretakan. Sebab, partai di luar Koalisi Indonesia Kerja melakukan komunikasi politik dengan Jokowi maupun PDIP. Sebut saja pertemuan Jokowi-AHY, Jokowi-Zulkifli Hasan, hingga pertemuan Jokowi-Prabowo. Prabowo pun sudah menyambangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Saat ini, muncul narasi di internal TKN untuk tetap dengan komposisi koalisi atau koalisi plus-plus yang melibatkan oposisi.
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menganggap format koalisi plus-plus yang digagas Wakil Ketua TKN Moeldoko menandakan ada polemik di internal kubu Jokowi-Maruf. Ia mengaitkan sinyal koalisi Jokowi sedang ada perbedaan pandangan di internal koalisi Jokowi.
"Sinyal politik yang dapat dicerna adalah mengerucut pada perdebatan antara format Koalisi Pengusung Jokowi-Ma'ruf ansich vs Koalisi Plus," kata Karyono dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2019).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri