tirto.id - Sejumlah warga di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa tenggara Timur (NTT) mengungsi ke tempat tinggi usai gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) yang terjadi empat kali pada Selasa (2/10/2018) pagi.
"Situasi agak menegangkan, anak sekolah dipulangkan dan sebagian warga menuju kawasan yang dijuluki 'leter S' atau tempat paling tinggi di kota tersebut," kata Imelda Sulistyawati Seda, di Sumba Barat Daya, tentang keluarganya yang bermukim di Waingapu.
Dalam kontak telepon dengan keluarganya usai gempa, Imelda Sulistyawati Seda mendapat kabar bahwa sanak-saudaranya yang bermukim di dekat dermaga feri bergegas mengungsi ke tempat tinggi setelah mengalami gempa.
Sementara itu, Umbu Hinggu Panjanji, seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur mengaku keluarganya aman semua, meski mereka sempat keluar rumah dan panik ketika mengalami gempa bumi.
Umbu sedang berada di kampung Desa Kamanggih Kecamatan Kahaungu Eti ketika gempa terjadi dan mendapat kabar bahwa murid-murid SD dan SMP di Waingapu dipulangkan sesaat setelah gempa bumi karena mereka panik.
Gempa bumi dengan magnitude 5,3 SR terjadi pada 2 Oktober 2017 pukul 06.27 WIB dengan lokasi pada Lintang Selatan 10.48 dan Bujur Timur 120.24, sekitar 66 km barat daya Sumba Timur dengan kedalaman 10 km dan tiga kali gempa susulan yang terakhir pada pukul 07.16 WIB dengan magnitude 6,3 SR.
Media Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan, tetapi petugas Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat sedang melakukan pemantauan dan pendataan.
Gempa bumi tersebut tidak dirasakan oleh warga di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto mengatakan getaran gempa bumi yang dirasakan di Bima dan Dompu dalam skala intensitas II Skala Intensitas Gempabumi (SIG) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), atau III modified mercalli intensity (MMI).
"Gempa di Sumba Timur dengan kedalaman 10 kilometer tersebut juga terasa di Kota Waingapu, Sumba Timur dan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya sebesar II SIG BMKG (IV MMI)," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Sumba Timur Selasa pagi, diguncang empat kali gempa bumi dengan magnitudo 5,0 SR, 5,3 SR, 6,0 SR dan 6,3 SR. Namun tidak berpotensi tsunami.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempa bumi tersebut, Agus menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri