tirto.id - Kasus Covid-19 di India menyebabkan sistem kesehatan di sana kolaps. India telah telah mencatat lebih dari 323.000 kasus baru Covid-19 dan 2.771 kematian dalam 24 jam terakhir (per Senin 26 April 2021).
Sejumlah ventilator dan oksigen konsentrator yang dikirim oleh Inggris telah tiba di India sehari setelah AS mengirimkan lebih dari 300 oksigen konsentrator (alat untuk mengalirkan oksigen ke tubuh pasien).
Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan PM India Narendra Modi dan telah meyakinkan semua bantuan untuk negara yang dilanda gelombang kedua Covid-19 ini.
India mencatat lebih dari 300.000 kasus virus corona setiap hari dan lebih dari 2.500 kematian yang tercatat. Rumah sakit menghadapi krisis oksigen dan krematorium dibebani dengan jumlah jenazah yang datang untuk kremasi setiap hari.
Karnataka menjadi negara bagian terbaru di India yang mengumumkan jam malam ketat selama 14 hari untuk menekan penyebaran virus corona, sementara Delhi telah memperpanjang penguncian (lockdown), demikian dilaporkan India Today.
Selain oksigen yang habis, kapasitas kamar perawatan intensif (ICU) juga sudah penuh dan hampir semua ventilator digunakan. Saat jumlah korban meninggal meningkat, langit malam di beberapa kota di India terang karena api dari kremasi pemakaman jenazah yang dibakar di udara terbuka.
Pada hari Senin, negara itu melaporkan 2.711 kematian, dengan rata-rata sekitar 117 orang India meninggal karena Covid-19 setiap jam. Para ahli mengatakan India belum menghitung semua kematian. Infeksi baru membuat total Covid-19 di India menjadi lebih dari 17,3 juta, berada di bawah Amerika Serikat dengan 32,8 juta.
Krisis yang dialami India kontras dengan kondisi di negara-negara maju seperti AS, Inggris, dan Israel, yang telah memvaksinasi sebagian besar populasi dan telah mengalami penurunan kematian dan infeksi sejak musim dingin. India memiliki empat kali populasi AS tetapi pada hari Senin memiliki 11 kali lebih banyak infeksi baru.
Salah satu dokter di India, Gautam Singh berusaha mendapatkan persediaan yang mereka butuhkan untuk menjaga pasien mereka tetap hidup. Dia mengunggah video permohonan di Twitter.
"Tolong kirim oksigen ke kami. Pasien saya sekarat," ujarnya dengan suara tercekat.
Singh menerima 20 tabung oksigen pada hari Senin, hanya cukup untuk memungkinkan rumah sakit, persediaan yang hanya cukup untuk sehari, di rumah sakit tempatnya bekerja.
“Saya merasa tidak berdaya karena pasien saya bertahan hidup dari jam ke jam,” kata Singh dalam wawancara telepon kepada AP News.
"Saya akan memohon lagi dan berharap seseorang mengirimkan oksigen yang akan membuat pasien saya tetap hidup hanya untuk satu hari lagi."
Editor: Addi M Idhom