tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda ada sebanyak 426 jiwa.
Jumlah korban meninggal itu dihimpun dari lima kabupaten yang terdampak, dengan rincian 1 orang di Kabupaten Tanggamus, 1 orang di Kabupaten Pesawaran, 116 orang di Kabupaten Lampung Selatan, 288 orang di Kabupaten Pandeglang, dan 20 orang di Kabupaten Serang.
“Ini adalah data yang fix per hari ini. Kami peroleh dari masing-masing posko tanggap darurat di lima kabupaten tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Jumat (28/12/2018).
Sutopo mengatakan, jumlah data korban yang benar adalah sebanyak 426 orang. Apabila sempat muncul data sebelum ini, ia mengatakan bahwa saat itu ada korban yang didata dua kali.
“Data double itu biasa terjadi di perbatasan Serang dan Pandeglang. Karena di situ juga ada banyak wisatawan,” ujar Sutopo.
Sementara jumlah korban luka-luka, kata Sutopo, ada sebanyak 7.202 orang. Selain itu, ada 23 orang hilang dan 40.386 jiwa tercatat diungsikan.
Sejumlah kerusakan di daerah terdampak yang telah berhasil didata BNPB di antaranya ada 1.296 unit rumah rusak, 78 penginapan dan warung yang rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 69 kendaraan roda empat rusak, 38 kendaraan roda dua rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto