tirto.id - Jumlah korban tewas karena gempa Cianjur terus bertambah. Hingga Senin (21/11/2022) pukul 18.27 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporan korban tewas telah mencapai 56 orang, 23 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyatakan semua korban berada di satu kecamatan yaitu, Kecamatan Cugenang.
“Per pukul 18.27, 56 korban meninggal dunia. Kemudian 23 korban masih tertimbun runtuhan di Kecamatan Cugenang, 79 (orang) di satu kecamatan ini. Tapi secara total, Bupati [Cianjur] menyampaikan sekitar 700 orang luka,” ucap Muhari dalam keterangan pers, Senin (21/11/2022).
#Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS,107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKGpic.twitter.com/wLQpFRFuZH
— BMKG (@infoBMKG) November 21, 2022
BNPB juga mendapatkan laporan sebanyak 1.773 unit rumah rusak dan pengungsi di Kabupaten Cianjur mencapai 3.895 orang.
Gempa susulan, menurut Muhari terus terjadi. Warga diminta waspada.
“Gempa utama terjadi di antara Sukabumi dan Kota Cianjur, kemudian hampir 24 kali gempa susulan yang rata-rata bergerak ke utara di dekat Cianjur,” terang Muhari.
Daerah terdampak gempa juga mencapai Kabupaten Sukabumi, imbasnya 336 rumah rusak di sana. Data-data tersebut masih bisa berubah.
Gempa terjadi pukul 13.21 WIB. Pusat gempa berlokasi di darat dengan kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 lintang selatan dan 107,5 bujur timur. Gempa yang dirasakan di 10 kabupaten dan kota di Jawa Barat itu tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto