tirto.id - Update kasus Corona di Indonesia dan dunia kembali dilaporkan pada sore ini.
Data Worldometers per Kamis (8/4/2021) sore pukul 16.00 WIB melaporkan, positif COVID-19 secara global telah menembus angka 133.786.309 kasus.
Data korban meninggal dunia akibat virus mematikan ini mencapai 2.903.583 orang dan sebanyak 107.882.722 orang dinyatakan berhasil sembuh dari virus mematikan ini.
Berikut adalah data 10 negara yang tercatat dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia:
1. Amerika Serikat: 31.637.243 kasus positif, 572.849 orang meninggal dunia, dan 24.206.539 pasien sembuh.
2. Brasil: 13.197.031 kasus positif, 341.097 orang meninggal dunia, dan 11.664.158 pasien sembuh.
3. India: 12.928.574 kasus positif, 166.892 orang meninggal dunia, dan 11.851.393 pasien sembuh.
4. Prancis: 4.841.308 kasus positif, 97.722 orang meninggal dunia, dan 301.299 pasien sembuh.
5. Rusia: 4.614.834 kasus positif, 101.845 orang meninggal dunia, dan 4.239.038 pasien sembuh.
6. Inggris: 4.367.291 kasus positif, 126.927 orang meninggal dunia, dan 3.932.777 pasien sembuh.
7. Italia: 3.700.393 kasus positif, 112.374 orang meninggal dunia, dan 3.040.182 pasien sembuh.
8. Turki: 3.633.925 kasus positif, 32.943 orang meninggal dunia, dan 3.194.978 pasien sembuh.
9. Spanyol: 3.326.736 kasus positif, 76.037 orang meninggal dunia, dan 3.085.059 pasien sembuh.
10. Jerman: 2.927.572 kasus positif, 78.174 orang meninggal dunia, dan 2.631.400 pasien sembuh.
Update Corona Indonesia Sore Ini
Indonesia hingga sore ini masih berada di posisi ke-20 dunia dengan mengonfirmasi 1.547.376 kasus positif. Jumlah ini setelah ada penambahan 4.860 kasus dalam sehari terakhir.
Sementara sebanyak 42.064 orang meninggal dunia akibat virus mematikan ini, dan 1.391.742 pasien berhasil sembuh, serta menyisakan 113.570 kasus aktif di Tanah Air.
Indonesia hingga saat ini belum bisa memastikan apakah 100 juta vaksin yang rencananya akan didatangkan bisa tersedia dalam waktu dekat, hal ini karena adanya kebijakan embargo di beberapa negara yang memproduksi vaksin.
"Jadi, ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Menkes seperti dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan, terdapat dua mekanisme mendatangkan vaksin, yakni pertama, melalui mekanisme multilateral dengan GAVI sebanyak 54 juta dosis secara gratis.
Kedua, vaksin Astrazeneca yang didatangkan dengan mekanisme bilateral melalui Bio Farma dan Astrazeneca sebanyak 50 juta.
GAVI adalah sebuah aliansi vaksin internasional yang menyediakan vaksin gratis bagi negara-negara yang memenuhi syarat
"Yang bermasalah pertama kali adalah COVAC/GAVI karena adanya embargo dari India, suplai vaksin Astrazeneca paling besar dari India sehingga mengalami hambatan," ujarnya.
GAVI-COVAX adalah vaksin produksi GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), yang bekerja sama dengan mitra aliansi United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO).
Dengan kondisi itu, kata Menkes, GAVI pun merealokasi vaksin. Indonesia yang seharusnya menerima 11 juta vaksin pada Maret-April hanya mendapat 1 juta, sedangkan sisanya ditunda di bulan Mei.
"Mereka juga belum bisa memberikan konfirmasi, jadi tidak pasti, itu dua minggu lalu," katanya.
Kemudian pada pekan lalu, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa vaksin Astrazeneca dengan mekanisme bilateral pun berubah.
"Informasi terakhir yang kami terima dari Astrazeneca, yang tadinya rencananya semuanya dilakukan di 2021, mereka menyampaikan bahwa hanya bisa 20 juta vaksin di 2021 dan diundurkan 30 juta vaksin pada 2022," tukasnya.
Editor: Agung DH