Menuju konten utama
Info Covid-19 Terkini

Update Corona Dunia 5 Juli 2022: Aktif 19 Juta & Positif 555 Juta

Update Corona dunia hari ini, 5 Juli 2022 telah mencapai total 555.255.374 kasus positif.

Update Corona Dunia 5 Juli 2022: Aktif 19 Juta & Positif 555 Juta
Ilustrasi Corona di Ruang Publik. foto/Istockphoto

tirto.id - Kasus virus Corona Dunia masih terus dilaporkan pada hari ini, dari mulai kasus positif, kasus kematian, kasus kesembuhan, hingga kasus aktif.

Dilansir Worldometers, update COVID-19 secara global hingga Selasa, 5 Juli 2022, pukul 10.53 WIB menunjukkan, total kasus positif telah mencapai 555.255.374.

Dari jumlah itu, kasus aktif yang terkonfirmasi pada saat ini sebanyak 18.905.176, yang jika dibulatkan jumlahnya menjadi 19 juta.

Angka kematian menjadi 6.362.453 jiwa, dan yang berhasil sembuh sebanyak 529.987.745 pasien.

Amerika Serikat masih berada di urutan pertama negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia dengan 89.567.321 kasus positif, 1.043.372 kematian, 85.286.101 kesembuhan, dan 3.237.848 kasus aktif.

Posisi kedua disusul oleh India yang mengonfirmasi 43.532.788 kasus positif, 525.223 kematian, 42.879.477 kesembuhan, dan 128.088 kasus aktif.

Kemudian Brasil menempati posisi ketiga dengan 32.536.302 kasus positif, 672.101 kematian, 30.967.114 kesembuhan, dan 897.087 kasus aktif.

Di posisi keempat ada Prancis yang mencatatkan 31.452.173 kasus positif, 149.726 kematian, 29.774.092 kesembuhan, dan 1.528.355 kasus aktif.

Lalu Jerman menempati posisi kelima di dunia dengan 28.542.484 kasus positif, 141.397 kematian, 26.886.400 kesembuhan, dan 1.514.687 kasus aktif.

Selanjutnya posisi keenam hingga sepuluh secara berurutan masing-masing ditempati oleh Inggris dengan 22.741.065 kasus positif, Italia 18.805.756 kasus positif, Rusia 18.442.625 kasus positif, Korea Selatan 18.413.997 kasus positif, dan Turki 15.180.444 kasus positif.

Update COVID-19 & Omicron Indonesia

Indonesia masih ada di posisi 19 dunia dengan total 6.095.351 kasus positif.

Laporan Satgas COVID-19 hingga Senin sore (4/7/2022) menyebutkan, jumlah tersebut diperoleh setelah ada tambahan 1.434 kasus harian baru dalam 24 jam terakhir.

Kasus kematian menambahkan 9 daftar yang membuat jumlah meninggal dunia menjadi 156.758 orang.

Sementara peningkatan kasus sembuh sebanyak 5.922.117 setelah ada penambahan 1.868 kasus sembuh baru, serta tersisa 16.476 kasus aktif dari seluruh wilayah Indonesia.

Pada perkembangan kasus Omicron di Tanah Air, GISAID mencatat, terdapat 13.276 kasus hingga Senin, 4 Juli 2022.

Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Omicron BA.5 Sebanyak 87%

Varian Omicron BA.5 mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia yakni sebanyak 87 persen, hingga Senin (4/7/2022).

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril seperti dilansir Antara.

“Sebagai informasi sudah 87 persen sub-varian BA.5, itu sudah mendominasi (pandemi) COVID-19 ini. Jadi (trennya) sudah bergeser ke sub-varian BA.5,” kata Syahril.

Ia mengatakan, gejala pasien COVID-19 yang timbul kali ini tidak lebih berat dibandingkan dengan varian Omicron sebelumnya, di mana sempat terjadi lonjakan kasus pada awal tahun 2022.

Meskipun sub-varian BA.5 sudah mendominasi, namun ejalanya lebih ringan daripada Delta dan Omicron, sehingga membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) saat ini berkisar delapan hingga sembilan persen.

“Sehingga kalau kita lihat data di sini, yang sakit sedang hanya sekitar delapan sampai sembilan persen. Jadi tidak seperti halnya Delta maupun Omicron yang lalu, jadi tidak usah khawatir tingkat keganasannya atau tingkat keparahannya, itu tidak terlalu berat, sehingga kita lebih banyak orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan saja,” jelas Syahril.

Karenanya, ujar Syahril, yang terpenting sekarang adalah kewaspadaan yang dibangun baik dari pemerintah maupun masyarakat agar tidak terlena dengan kondisi yang sudah terkendali, sehingga keterisian rumah sakit tidak melonjak tinggi serta menekan potensi terjadinya kematian pada pasien COVID-19.

“Kewaspadaan bersama artinya masyarakat juga harus waspada, pemerintah apalagi. Hanya satu yang harus kita waspadai yaitu melakukan dan mencegah penularan. Kedua mengendalikan, kalau orang sudah kena, tidak apa-apa, tapi yang penting terkendalikan agar tidak terlalu berat,” tukasnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya