tirto.id - Kasus virus corona COVID-19 yang dilaporkan di seluruh dunia meningkat menjadi 90.428 per Selasa (3/3/2020) pukul 08.30 WIB, menurut data yang dirangkum Johns Hopkins CSSE. Senin kemarin, jumlah korban terinfeksi pada jam yang sama yaitu 88.382 kasus.
Terkait kasus ini, Bank Dunia mengumumkan pada Selasa (3/3/2020) bahwa mereka menyediakan paket awal hingga 12 miliar dolar AS dalam bentuk dukungan langsung untuk membantu negara-negara mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi dari wabah COVID-19 atau virus corona.
Sebagaimana dikutip Antara, paket jalur cepat baru ini akan membantu negara-negara berkembang memperkuat sistem kesehatan, termasuk akses yang lebih baik ke layanan kesehatan untuk melindungi orang dari epidemi, memperkuat pengawasan penyakit, meningkatkan intervensi kesehatan masyarakat, dan bekerja dengan sektor swasta untuk mengurangi dampak terhadap ekonomi.
"Kami berupaya untuk memberikan respons yang cepat dan fleksibel berdasarkan kebutuhan negara-negara berkembang dalam menangani penyebaran COVID-19," kata Presiden Kelompok Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pernyataan.
"Ini termasuk pembiayaan darurat, saran kebijakan, dan bantuan teknis, membangun instrumen dan keahlian Kelompok Bank Dunia yang ada untuk membantu negara-negara menanggapi krisis," katanya.
Kelompok Bank Dunia mencatat bahwa negara-negara menghadapi berbagai tingkat risiko dan kerentanan terhadap COVID-19, dan akan memerlukan berbagai tingkat dukungan. Oleh karena itu, dukungannya akan memprioritaskan negara-negara termiskin dan mereka yang berisiko tinggi dengan kapasitas rendah.
"Ketika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terus berkembang, Kelompok Bank Dunia akan menyesuaikan pendekatan dan sumber dayanya sesuai kebutuhan," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Kelompok Bank Dunia secara aktif terlibat dengan lembaga-lembaga internasional dan otoritas-otoritas negara untuk membantu mengoordinasikan respons global.
Paket pendanaan datang satu hari setelah Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka siap membantu negara-negara anggota mengatasi tragedi manusia dan tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh COVID-19.
Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat virus corona COVID-19 mencapai 3.117 orang hingga pagi ini dan pasien yang sembuh mencapai 47.945 orang.
Negara yang mengonfirmasi kasus virus corona COVID-19 baru pada Selasa pagi ini yaitu Australia dan Korea Selatan. Australia melaporkan ada kasus baru di Queensland. Jumlah kasus total negara itu menjadi 31, menurut Queensland Health dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.com.
Pasien terakhir adalah seorang pria berusia 20 tahun dari Cina yang telah melakukan perjalanan ke Dubai selama lebih dari dua minggu sebelum memasuki Australia, kata pernyataan itu. Pria itu saat ini dalam kondisi stabil.
Korea Selatan melaporkan 600 kasus virus baru pada Selasa pagi. Total pasien yang menderita virus corona COVID-19 di Korea Selatan menjadi 4.812 orang.
Yonhap News Agency mewartakan, jumlah orang terinfeksi virus corona COVID-19 terus membengkak di tenggara Kota Daegu.
Sejauh ini, 28 orang, sebagian besar yang memiliki penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan lain-lain dinyatakan meninggal di Korea Selatan karena virus pernapasan yang muncul di Cina akhir tahun lalu.
Sekitar 60 persen dari kasus yang dikonfirmasi telah dikaitkan dengan cabang sekte Shincheonji di kota tenggara Daegu, kota terbesar keempat di negara itu, dengan populasi 2,5 juta jiwa.
Kementerian Kehakiman mengatakan pekan lalu, beberapa anggota sekte yang mengunjungi kota Wuhan di Cina, pusat penyebaran virus corona COVID-19.
Dari total jumlah kasus yang dilaporkan hari ini, 519 kasus berada di Daegu, 300 kilometer tenggara Seoul, dan 61 kasus di provinsi tetangga Daegu, Gyeongsang Utara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Angka terbaru terbaru tersebut dihitung pada Senin (2/3/2020) tengah malam. Provinsi dan kota-kota besar lainnya juga telah melaporkan beberapa kasus infeksi, dengan Seoul melaporkan tujuh kasus tambahan.
Sejak menaikkan tingkat peringatan virus menjadi "merah", tingkat tertinggi, pada 23 Februari, otoritas kesehatan telah berfokus pada menghentikan penyebaran virus di Daegu, pusat penyebaran virus di Korea Selatan, dan Provinsi Gyeongsang Utara.
Para ahli mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang karena otoritas kesehatan telah mulai menguji lebih dari 210.000 anggota Gereja Shincheonji di pusat penyebaran virus.
Editor: Agung DH