Menuju konten utama

Update Corona 22 April 2020: Kasus COVID-19 di Dunia 2,5 Juta

Kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 2,5 juta orang hingga hari ini.

Update Corona 22 April 2020: Kasus COVID-19 di Dunia 2,5 Juta
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Virus corona COVID-19 kini telah menginfeksi lebih dari 2,5 juta orang dan menewaskan sedikitnya 177.000 orang di seluruh dunia, menurut data Johns Hopkins University yang diakses pada Rabu (22/4/2020) pukul 12.50 WIB. Kasus di Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari 800.000 hingga hari ini.

Menurut CNN.com, Senat AS menyetujui paket bantuan sekitar $480 miliar dana untuk usaha kecil, rumah sakit, dan tes uji virus corona. Para pemimpin Partai Demokrat sudah merencanakan dana darurat dan rencana bantuan lainnya.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan wabah coronavirus bisa menjadi "lebih sulit" pada musim dingin mendatang karena akan bertepatan dengan musim flu.

Setidaknya 824.438 orang di Amerika Serikat telah didiagnosis positif COVID-19 dengan total kematian setidaknya 45.039. AS telah melaporkan setidaknya 37.179 kasus baru dan 2.731 kematian sejauh ini pada hari Selasa.

Jumlah kematian dapat mulai meningkat secara signifikan dalam beberapa hari mendatang karena sejumlah negara akan mulai memasukkan "kemungkinan kematian" dalam penghitungan mereka, dan begitu pula Johns Hopkins. Itu bisa terlihat seperti lonjakan jumlah kematian terkait COVID-19 di Amerika Serikat.

Informasi baru tentang virus corona tersebut adalah, virus COVID-19 bisa bertahan selama tiga minggu di tubuh pasien dengan penyakit parah, peneliti Cina melaporkan.

Virus itu dapat ditemukan di paru-paru dan di tinja pasien, dan semakin parah mereka, semakin lama virus tinggal, tim di sebuah rumah sakit di provinsi Zhejiang Cina melaporkan.

Di Italia, Perdana Menteri meluncurkan rencana lima poin untuk menangani wabah coronavirus yang akan mencakup jarak sosial (social distancing), memperkuat sistem perawatan kesehatan negara yang dalam masa lockdown dan pelacakan kontak.

Korea Selatan mencatat 11 kasus baru COVID-19 dan satu kematian terkait coronavirus pada hari Selasa, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit negara itu. Enam dari kasus baru merupakan impor dari luar negeri.

Jumlah total kasus di Korea Selatan telah mencapai 10.694 infeksi dan 238 kematian sejak pandemi dimulai, menurut otoritas kesehatan masyarakat setempat.

Enam puluh empat pasien yang baru pulih telah dipulangkan dari isolasi, sehingga total kasus yang dipulihkan secara nasional menjadi 8.277 - 77,4% dari semua orang yang didiagnosis dengan virus.

Cina melaporkan 30 kasus baru coronavirus dan tidak ada kematian tambahan pada hari Selasa, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.

Di antara kasus-kasus baru, 23 diimpor dan tujuh ditransmisikan secara lokal. Kasus-kasus lokal dilaporkan di provinsi Heilongjiang paling utara negara itu, yang berbagi perbatasan dengan Rusia. Sebanyak 28 pasien lainnya dipulangkan.

Cina telah melaporkan total kasus COVID-19 sebanyak 82.788 pada akhir hari Selasa. Sejak pandemi dimulai, 77.151 orang telah pulih, sementara 4.632 kematian telah dilaporkan.

Indonesia melarang semua warga negara mudik ke kota asal mereka untuk perayaan Idul Fitri dalam upaya untuk menahan penyebaran virus corona baru, kata Presiden Joko Widodo.

"Saya telah memutuskan untuk melarang tradisi 'mudik' (Idul Fitri) untuk semua warga negara," kata Jokowi setelah pertemuan kabinet pada hari Selasa.

Presiden juga mengatakan keputusan itu diambil untuk membatasi perjalanan setelah sebuah studi pemerintah baru-baru ini menunjukkan mayoritas penduduk tidak berniat pulang ke rumah untuk Lebaran. Namun, sekitar 24% orang Indonesia masih berencana untuk melakukan perjalanan, menurut siaran Antara News.

Indonesia telah mencatat lebih dari 7.000 kasus virus corona COVID-19 dan setidaknya 616 kematian hingga Selasa 21 April.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH