tirto.id - Atlet bulu tangkis nasional, Apriyani Rahayu, mengurungkan niat untuk mudik ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Pebulutangkis ganda putri ini mengaku dilarang pulang oleh keluarganya lantaran situasi yang belum kondusif sebagai dampak pandemi virus Corona (COVID-19).
Hal tersebut terungkap dalam acara "Ngobrol Online Menpora Bareng Kartini Olahraga" melalui Live Instagram, Selasa (21/4/2020). Apriyani patuh terhadap perintah orangtua, meski sebenarnya pebulutangkis berusia 21 tahun ini merindukan momen berkumpul bersama keluarga.
“Sebenarnya kangen, ingin ketemu, apalagi sebentar lagi Ramadan. Ingin sekali kumpul tapi enggak bisa,” terang Apriyani, dikutip dari Antara, Selasa (21/4/2020)
“Orangtua juga mengerti. Ayah saya juga nyuruh untuk jangan pulang. Akhirnya saya nurut saja,” imbuh pemain yang kini menduduki peringkat 8 dunia sektor ganda putri bersama Greysia Polii ini.
Untuk memenuhi rasa kangen terhadap orangtua dan para kerabatnya, Apriyani hanya bisa melakukannya dengan rutin berkomunikasi lewat telepon.
“Ya paling berkomunikasi lewat telepon, tanya kabar. Sebenarnya saya tidak mau merasakan apa yang saya rasakan, karena kalau saya merasakannya saya jadi sedih,” ungkap peraih Indonesia Masters dan Spain Masters 2020 ini.
Apriyani saat ini masih berada di kompleks pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Peraih 2 medali perunggu Kejuaraan Dunia ini memutuskan tetap tinggal di pelatnas meski secara resmi kegiatan pelatihan telah dliburkan hingga 2 Juni 2020.
Adapun seluruh turnamen bulu tangkis internasional juga telah dihentikan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) sejak pertengahan bulan Maret lalu akibat pandemi COVID-19.
Keputusan Apriyani yang mengurungkan niat untuk pulang kampung juga selaras dengan anjuran pemerintah yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo yang melarang aktivitas mudik demi mencegah penyebaran wabah COVID-19.
“Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan mudik semuanya akan kita larang,” terang Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (21/4/2020).
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya
