tirto.id - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan ke depan akan memassifkan peemriksaan pasien dalam pemantauan (PDP).
Jumlah PDP terus bertambah setiap hari. Berdasar laporan hariannya pada 17 April, ada 12.610 pasien dalam pengawasan (PDP); lebih dari 173.732 orang dalam pemantauan (ODP); dan 5.923 kasus terkonfirmasi.
"Ini PDP akan diprioritaskan untuk dilaksanakan pemeriksaan PCR secara real time," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (17/4/2020).
Ada jumlah kenaikan dari laporan sehari lalu. Jumlah ODP bertambah 4.277 dari 169.446 dan PDP bertambah 737 dari 11.873 dari laporan sehari sebelumnya.
"Kapasitas tes PCR akan diperbesar, sehingga jumlah PDP yang diperiksa akan bertambah jumlahnya," ungkapnya.
Berdasar laporan harian 17 April 2020, jumlah kasus terkinfirmasi 5.923 dengan 520 kasus meninggal dan 607 pasien sembuh.
Istilah ODP menurut Kementerian Kesehatan merujuk pada orang dengan gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorakan, demam, dan tidak ada riwayat kontak dengan pasien yang terinfeksi Corona.
Sedangkan PDP merupakan orang dengan dengan gejala demam, sakit tenggorokan, batuk, sesak nafas atau ada saluran nafas bagian bawah yang terganggu serta punya riwayat kontak dengan pasien terjangkit Corona.
Pasien ODP tidak dirawat di rumah sakit, melainkan disarankan mengkarantina diri selama 14 hari, sedangkan pasien PDP dirawat.
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz