Menuju konten utama

Tujuh Pelabuhan Besar akan Terintegrasi di Semester II 2017

Pemerintah akan mengintegrasikan pengelolaan tujuh pelabuhan besar, yakni Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung dan Sorong pada tahun ini.

Tujuh Pelabuhan Besar akan Terintegrasi di Semester II 2017
Menko bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (tengah) mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Pelindo II (IPC) Elvyn G Masassaya (kiri) disaksikan staf khusus bidang hukum Menko Maritim Lambock Nahattands (kanan) saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/1/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya mengatakan pemerintah akan segera mengintegrasikan pengelolaan tujuh pelabuhan besar di Indonesia untuk mendorong efisiensi sistem logistik nasional.

"Ini akan kami detailkan dan kami harap bisa diimplementasikan pada semester kedua 2017," ujar dia pada Selasa (24/1/2017) seperti dikutip Antara.

Ketujuh pelabuhan yang dimaksud oleh Elvyn ialah Pelabuhan Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung dan Sorong. Integrasi itu akan dijalankan berdasar konsep Indonesia Integrated Chain Port.

Integrasi itu, menurut Elvyn, akan dijalankan dengan kerja sama Pelindo I, II, III, dan IV yang akan mengkoordinasikan tata kelola tujuh pelabuhan tersebut. Koordinasinya mencakup standardisasi operasional pelabuhan dan kerja sama lain yang bisa menyetarakan kualitas pengelolaan tujuh pelabuhan itu.

"Kami akan diskusikan lebih rinci lagi konsep yang kami usulkan, yaitu Indonesia integrated chain port, artinya pengelolaan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri dan standarisasi tujuh pelabuhan utama di Indonesia," jelas Elvyn.

Dia menambahkan Pelabuhan Tanjung Priok, yang kini telah ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul internasional, akan menjadi pusat konsolidasi barang dari pelabuhan-pelabuhan lainnya sebelum dikirim ke luar negeri.

Dengan begitu, biaya distribusi logistik bisa ditekan karena barang tidak perlu lagi dikirimkan terlebih dahulu ke pelabuhan Singapura sebelum dilayarkan ke luar negeri.

"Misalnya, barang dari Palembang, kalau mau menuju Seoul kan melalui Singapura. Yang handling cost tadi itu di Singapura, sebesar itu. Konsep ini lebih hemat, jadi bisa melalui Jakarta, setelah kita hitung, lebih murah sekitar Rp1,5 juta per kontainer," kata Elvyn.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana integrasi ini dilaksanakan untuk mendukung implementasi program tol laut dan memperbaiki standard kualitas kinerja tata kelola pelabuhan di Indonesia.

"Kami mau intergrasikan Pelindo I, II, III, dan IV. Strategi kami bagaimana membuat supaya tol laut betul-betul jalan dan dengan efisien," kata Luhut.

Pemerintah kini memang sedang mengejar target pelaksanaan program tol laut pada 2017. Pada Kamis (5/1/2017) lalu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengumumkan penambahan trayek tol laut dari enam menjadi 13 trayek.

"Tol laut sekarang ini ada enam trayek dan kita akan kembangkan menjadi 13 trayek," kata Budi.

Dia memerinci tujuh trayek baru itu terdiri dari tiga trayek baru dan empat trayek yang setiap lintasannya dilayani angkutan kapal dan kapal roll on roll off (roro).

Baca juga artikel terkait TOL LAUT atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom