tirto.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengupayakan untuk segera memulihkan jaringan listrik di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda yang terputus akibat pohon-pohon yang tumbang.
Kepala Satuan Komunikasi Corporate PLN, I Made Suprateka mengatakan saat ini PLN sudah mengirimkan teknisi dan bantuan, serta 26 unit ambulans ke lokasi terdampak bencana.
Sementara itu, PLN mengonfirmasi bahwa 11 pegawainya meninggal dunia akibat tsunami yang melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12).
"Laporan dari posko kami 11 orang meninggal dunia terdiri dari pegawai PLN, keluar pegawai dan anak-anak, " kata I Made Suprateka, pada Minggu (23/12/2018).
PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) sedang mengadakan acara internal perusahaan ketika tsunami terjadi.
Acara itu diikuti oleh 260 pegawai PLN dan menurut data terkini 170 di antaranya sudah ditemukan dan masih ada 19 orang yang belum diketahui keberadaannya.
Dalam peristiwa ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban tsunami yang menerjang Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Serang, dan Lampung Selatan terus bertambah.
Data sementara BNPB hingga Minggu (23/12) pukul 10.00 WIB mencatat, korban meninggal dunia sudah mencapai 62 orang, 584 orang luka-luka, dan 20 orang lainnya hilang.
Sementara kerusakan akibat peristiwa itu, 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
“Data ini akan terus bergerak naik, artinya data korban jiwa maupun kerusakan ekonomi akan bertambah, mengingat belum semua wilayah dapat di data. Dan saat ini, petugas masih terus melakukan pendataan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz