Menuju konten utama

Trump Unggul, Warga AS Ingin Pindah ke Kanada & NZ

Situs imigrasi utama Kanada disinyalir mengalami "crash," sementara situs pemerintah Selandia Baru yang menangani pengurusan visa mencatat pelonjakan tajam dari warga Amerika Serikat setelah Trump tampaknya akan memenangkan Pemilu AS.

Trump Unggul, Warga AS Ingin Pindah ke Kanada & NZ
Lewat akun twitersnya, Eric Trump mengajak pemilih bergabung dengan memilih keluarganya #MakeAmericaGreatAgain !! Sekarang terserah Anda! Silakan #VOTE untuk Amerika! [Foto/Twitters/Eric Trump]

tirto.id - Sejumlah warga Amerika Serikat yang beberapa waktu lalu mengungkapkan keinginan mereka untuk pindah negara, terutama ke Kanada, apabila calon presiden dari Partai Republik Donald Trump benar-benar menjadi presiden tampaknya tidak main-main.

Pasalnya, situs imigrasi utama Kanada disinyalir mengalami "crash," sementara Selandia Baru melaporkan peningkatan pengakses warga negara AS pada website-nya seiring dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump selangkah lebih dekat ke Gedung Putih dalam pemilu AS yang berlangsung pada Selasa (8/11/2016) waktu setempat.

Situs imigrasi utama Kanada mengalami "crash" sesaat setelah pemilu AS dilaporkan berlangsung ketat dan prospek Trump untuk memenangkan kursi kepresidenan AS menjadi lebih tinggi, demikian seperti dikutip dari CNBC. Sebagai catatan, Trump telah unggul atas rival terberatnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton berdasarkan hitungan cepat.

Sementara itu, Kanada telah mengamati secara ketat pemilihan presiden AS dengan kampanye media sosial. Tagar #MeanwhileInCanada, misalnya, telah menjadi tren pada malam pemilu AS.

Di belahan dunia lain, di Selandia Baru, pejabat imigrasi kepada Reuters mengatakan bahwa website New Zealand Now, yang berkaitan dengan visa residensi dan mahasiswa, telah menerima 1.593 pendaftaran dari warga Amerika Serikat sejak 1 November, atau lebih dari 50 persen dari pendaftaran bulanan biasa hanya dalam tempo tujuh hari.

Kunjungan ke website Selandia Baru tersebut dari Amerika Serikat naik hampir 80 persen menjadi 41.000 dari 7 Oktober - 7 November, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rod Drury, kepala eksekutif perusahaan software akuntansi global yang berbasis NZ Xero, mengatakan statistik itu cocok dengan ketertarikan yang telah dilihat perusahaannya dari calon karyawan nasional AS apabila Trump menang dalam pemilu. Drury mengatakan apa yang pada awalnya merupakan lelucon telah menjadi kenyataan.

"Saya punya banyak pesan yang datang saat ini yang meminta pekerjaan di Selandia Baru, dan kami katakan 'ya Anda bisa'," kata Drury kepada Reuters melalui telepon, Rabu (9/11/2016).

Petugas imigrasi NZ menolak berkomentar akan hal tersebut. Pejabat imigrasi Kanada juga belum memberikan komentar resmi terhadap masalah yang terjadi pada website mereka, meski isu ini telah diunggah oleh sejumlah pengguna Twitter di akun mereka.

Baca juga artikel terkait PEMILU AS atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara