Menuju konten utama

Trump Menang, Layanan Email Terenkripsi Kebanjiran Pengguna

Layanan enkripsi end-to-end mengalami lonjakan pengguna setelah Donald Trump menjadi presiden terpilih Amerika Serikat pada Selasa lalu.

Trump Menang, Layanan Email Terenkripsi Kebanjiran Pengguna
Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump (ki) untuk membicarakan rencana transisi di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis (10/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/cfo/16

tirto.id - Kemenangan Donald Trump yang mengejutkan tampaknya membawa kabar baik bagi layanan enkripsi end-to-end. Lonjakan pengguna dirasakan oleh penyedia layanan tersebut sejak Trump terpilih menjadi presiden AS untuk periode selanjutnya.

Fenomena ini disampaikan oleh perusahaan Swiss Protonmail. Mereka mengumumkan bahwa sign-up mingguan mereka naik dua kali lipat setelah kemenangan mengejutkan Donald Trump pada Selasa lalu, meskipun perusahaan itu tidak mengungkapkan angka pasti terhadap jumlah lompatan pengguna tersebut.

"Terlepas dari di sisi mana spektrum politik Anda berada, kontrol Trump atas NSA sekarang merupakan fakta yang tak terbantahkan, dan menurut kami layak untuk dilihat secara lebih dekat arti dari fakta tersebut," tulis Chief Executive Officer (CEO) Protonmail Andy Yen seperti dikutip dari The Verge.

Perusahaan Swiss, yang menjadi target dari serangan DDoS tahun lalu tersebut, merupakan salah satu yang penyedia email end-to-end terenkripsi terbesar, dengan jumlah total pengguna sebesar 2 juta pengguna. Biaya pelayanan mereka ditanggung oleh sumbangan dari yayasan dan crowdfunding, memungkinkan perusahaan itu untuk menjalankan pelayanan mereka tanpa aksi pengumpulan data untuk iklan.

Lonjakan sign-up itu datang setelah munculnya kritik yang menyerukan perusahaan yang didukung oleh iklan seperti Google dan Facebook untuk menimbang kembali pengumpulan data mereka mengingat ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh presiden terpilih AS Donald Trump.

Kritik itu muncul dari CEO Pinboard Maciej Ceglowski, yang telah lama mengkritisi pengumpulan data di web. Menurut Ceglowski, satu-satunya umpan balik yang paling masuk akal atas terpilihnya Trump sebagai presiden adalah dengan menyingkirkan data pengguna yang disimpan sebanyak mungkin.

"Jika Anda bekerja di Google atau Facebook," tulisnya di akun Twitter Pinboard, "tolong mulailah percakapan internal yang bermakna mengenai kemungkinan untuk memberikan 'alat' bagi orang untuk menghapus data perilaku mereka."

Baik Google maupun Facebook menolak berkomentar terhadap kritik Ceglowski.

Sentimen itu kemudian digaungkan oleh sosiolog Zeynep Tufekci, yang menulis bahwa "perusahaan teknologi sebaiknya harus segera bergerak ke arah enkripsi end-to-end dan memikirkan kembali model keuangan alternatif."

Bagi Tufekci dan Ceglowski, yang patut mendapat perhatian masyarakat adalah pada masalah pengawasan, mengingat Trump secara hukum telah resmi bertanggung jawab atas badan-badan intelijen negara.

Baca juga artikel terkait KEMENANGAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara