Menuju konten utama

Trump dan Raja Salman Sepakati Zona Aman di Suriah dan Yaman

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman bin Abd Al-Aziz As-Saud pada Minggu (29/1/2017) sepakat untuk mendukung pembentukan zona aman di Suriah dan Yaman untuk mengurangi masuknya imigran ke AS.

Trump dan Raja Salman Sepakati Zona Aman di Suriah dan Yaman
Imam Mohammad Ali Elahi (ke-2 kiri) berbicara tentang larangan perjalanan sementara yang ditandatangani Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam perintah eksekutif di sebuah protes di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (29/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Rebecca Cook.

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman bin Abd Al-Aziz As-Saud pada Minggu (29/1/2017) sepakat untuk mendukung pembentukan zona aman di Suriah dan Yaman.

Dalam perbincangan via telepon antara Trump dan Raja Salman, kedua pemimpin itu juga sepakat untuk mendukung gagasan lain guna membantu pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang berkecamuk, demikian pernyataan Gedung Putih, Washington DC, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Trump telah menyerukan pembentukan zona aman di Suriah, karena memandang rencana itu sebagai cara "menghambat imigrasi pengungsi Suriah ke Eropa dan tempat lain."

Melalui telepon, Trump dan Raja Salman menyepakati pentingnya untuk memperkuat upaya gabungan guna memerangi penyebaran fanatisme agama.

Kedua pemimpin tersebut juga sepakat untuk bekerja sama dalam menangani tantangan terhadap keamanan dan perdamaian regional, termasuk konflik di Suriah dan Yaman.

Selain itu, mereka sepakat untuk "secara aktif" menerapkan kesepakatan mengenai program nuklir Iran.

Trump telah menyampaikan penentangannya terhadap kesepakatan itu, dan keduanya membahas penanganan kegiatan Iran "yang merusak kestabilan regional", demikian penjelasan pihak Gedung Putih.

Kedua pihak juga membahas undangan dari Raja Arab Saudi kepada Trump untuk memimpin upaya Timur Tengah mengalahkan aksi teror dan membantu membangun masa depan baru, secara ekonomi dan sosial, buat rakyat Kerajaan Arab Saudi dan wilayah itu.

Sebelumnya Trump memberlakukan perintah eksekutif berupa pelarangan masuk bagi warga tujuh negara yang didominasi muslim dan dinilai "bersepakat dengan terorisme" yakni Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman dan Somalia selama empat bulan dan melarang pengungsi masuk ke negaranya.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri