Menuju konten utama

Trump Berniat Tengahi Perdamaian Israel dan Palestina

Presiden terpilih Donald Trump menyatakan keinginannya untuk menjadi perantara Israel dan Palestina mencapai kesepakatan damai. Sebelumnya, Trump pernah menyulut kemarahan Palestina dengan mengatakan bahwa Yerusalem seharusnya diakui sebagai ibu kota Israel.

Trump Berniat Tengahi Perdamaian Israel dan Palestina
Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump mengacungkan jempolnya ke awak media saat ia muncul di luar clubhouse utama Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, Amerika Serikat, Minggu (20/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar.

tirto.id - Terlepas dari sejarah upaya Amerika Serikat (AS) untuk menjembatani perdamaian Timur Tengah yang diwarnai kegagalan, Presiden terpilih Donald Trump pun menyatakan "dengan senang hati ingin" membantu pencapaian kesepakatan untuk mengakhiri konflik berlarut-larut antara Israel dan Palestina.

"Saya dengan senang hati ingin menjadi orang yang mewujudkan perdamaian Israel dan Palestina. Itu akan menjadi pencapaian besar," kata Trump saat diwawancarai oleh The New York Times.

Trump juga mengusulkan menantunya Jared Kushner dapat membantu memperantarai kesepakatan tersebut, demikian informasi yang diungkap wartawan The New York Times tersebut melalui kicauannya.

Sebagaimana diketahui, Jared Kushner, yang menikahi putri Trump, Ivanka, berasal dari keluarga Yahudi Ortodoks. Pengusaha dan investor itu adalah penasihat dekat Trump selama kampanye pemilu.

Setelah kemenangan Trump pada 8 November, Kushner dilaporkan meminta akses ke pengarahan keamanan harian Gedung Putih yang diberikan kepada ayah mertuanya, menurut informasi yang dilansir Antara, Rabu (23/11/2016).

Kushner dan istrinya hadir ketika Trump bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 17 November, pertemuan pertama presiden terpilih itu dengan seorang pemimpin asing.

Sebelumnya, Trump pernah menyulut kemarahan Palestina dengan mengatakan bahwa Yerusalem seharusnya diakui sebagai ibu kota Israel. Hal itu merupakan ide yang bertentangan dengan kebijakan tradisional Amerika Serikat.

Kalangan berhaluan kanan Israel menyatakan kepuasan atas kemenangan Trump, yang dipandang sebagai pertanda untuk melanjutkan atau mempercepat pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang duduki Israel, dan bahkan akhir dari gagasan negara Palestina merdeka.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pekan lalu mengatakan pembantu Trump mendesak politikus sayap-kanan Israel meredam kegembiraan atas pemilihannya menurut media Israel.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry selama berbulan-bulan berusaha dan gagal membawa Palestina dan Israel ke meja perundingan damai. Perundingan antara kedua pihak berakhir dua setengah tahun lalu.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari