tirto.id - Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Pertahanan Jim Mattis memperingatkan bahwa perang dengan Korea Utara akan menjadi "bencana besar". Sementara itu, ia pun menyerukan untuk melakukan upaya-upaya diplomatik yang akan membawa hasil.
"Upaya Amerika dipimpin secara diplomatis, memiliki daya tarik diplomatik, upaya ini membawa hasil diplomatik dan saya ingin tetap berada di sana sekarang ini," kata Mattis di sebuah acara di California.
"Tragedi perang cukup dikenal, tidak perlu sebuah karakterisasi lain di luar fakta bahwa ini akan menjadi bencana besar," katanya menjelaskan.
Meski begitu, langkah menyerukan upaya-upaya diplomatik ini rupanya tak senada dengan Donald Trump. Presiden AS ini terus meningkatkan perang kata-katanya kepada Korea Utara dan pemimpinnya.
Perang retorika kian meningkat setelah Pyongyang mengancam menyerang Guam atau negara-negara sekutu AS menyusul pembeberan rencana negara itu menembakkan peluru kendali di atas wilayah Jepang untuk didaratkan di dekat wilayah Pasifik AS di Guam.
Kali ini ancaman Trump ditujukan langsung kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
"Dia sudah sangat tidak menghormati negara kita. Dia sudah mengungkapkan sesuatu yang mengerikan," kata Trump yang bahkan mengancam memisahkan Kim dari keluarganya.
Baca juga:
Korut Sebut Serangan ke Guam akan Terjadi di Medio Agustus
Baca juga: Korea Utara Ancam Serang Pangkalan Udara AS di Guam
Sebelumnya militer Korea Utara mengungkapkan akan merampungkan rencana menembakkan empat peluru kendali jarak menengah di atas Jepang untuk didaratkan dekat Guam pertengahan Agustus ini, begitu ada perintah dari Kim Jong-un.
Empat peluru kendali itu akan mendarat di laut dalam jarak 30-40 km dari Guam.
"Catat, 'Kami akan di Guam pada 15 Agustus'. Mari kita lihat apa yang dia lakukan terhadap Guam. Dia melakukan sesuatu terhadap Guam, maka akan terjadi peristiwa yang tidak pernah disaksikan orang sebelumnya, yang akan terjadi di Korea Utara," ancam Trump tanpa memberikan rincian, kepada wartawan di New Jersey.
"Ini bukan tantangan. Ini pernyataan," tegas Trump seperti dikutip Reuters. "Dia tidak boleh mengancam Guam. Dia tidak boleh mengancam Amerika Serikat. Dan tidak boleh mengancam Jepang. Dia tidak boleh mengancam Korea Selatan."
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari