Menuju konten utama

Trump akan Berpidato tentang Islam Saat Kunjungan ke Saudi

Pidato tersebut kemungkinan akan menarik perhatian lebih besar mengingat retorika Trump tentang Muslim di Amerika Serikat.

Trump akan Berpidato tentang Islam Saat Kunjungan ke Saudi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada diatas panggung dalam sebuah acara di Harrisburg, Pennsylvania, Sabtu (29/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri

tirto.id - Presiden Trump akan menyampaikan pidato tentang Islam radikal kepada para pemimpin negara-negara Muslim saat dia berada di Arab Saudi untuk kunjungan luar negerinya yang pertama, demikian diungkapkan pihak Gedung Putih pada Selasa (16/5/2017) waktu setempat.

Pidato tersebut, kata Penasehat Keamanan Nasional H.R. McMaster, akan "mengilhami sekaligus menyasar langsung" tentang perlunya menghadapi ideologi radikal.

"Pidato tersebut dimaksudkan untuk menyatukan dunia Muslim yang lebih luas melawan musuh bersama semua peradaban dan untuk menunjukkan komitmen Amerika kepada mitra Muslim kita," kata McMaster.

Belum jelas apakah salah satu pemimpin dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim yang terdampak perintah eksekutif pertama Trump saat menerapkan larangan perjalanan - Irak, Iran, Suriah, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman - akan hadir pada pertemuan itu. Adapun draft kedua dari perintah eksekutif Trump tersebut menghapus Irak dari daftar ini, dan kedua draft saat ini masih ditahan di pengadilan.

Gedung Putih tidak menanggapi pertanyaan tentang negara-negara yang hadir. Sementara itu, Arab Saudi telah mengundang Presiden Sudan Omar al-Bashir untuk bertemu Trump pada acara itu. Perlu diingat, Pengadilan Pidana Internasional telah memiliki surat perintah untuk Presiden Sudan agar menangani kejahatan perang di Darfur.

Dikutip dari TIME, McMaster mengatakan bahwa pidato tersebut akan disampaikan saat makan siang dengan pemimpin lebih dari 50 negara Muslim, meskipun dia tidak menyebutkan nama pemimpin yang akan hadir dan dari negara mana saja.

Ia melanjutkan, Trump akan mengadakan pertemuan bilateral dengan anggota Dewan Kerja Sama Teluk, namun tidak satupun dari negara-negara tersebut adalah bagian dari kelompok tersebut.

Pidato tersebut kemungkinan akan menarik perhatian lebih besar mengingat retorika Trump tentang Muslim di Amerika Serikat, yang oleh banyak pakar dan Demokrat dianggap diskriminatif. Upaya Trump untuk menerapkan larangan bepergian menggambarkan kesungguhannya saat kampanye berjanji untuk menghentikan keseluruhan umat Islam memasuki Amerika Serikat.

"Benang merah yang menghubungkan serangan teroris besar Islam yang terjadi di tanah kami: peristiwa 9/11, penembakan di Ft Hood, pemboman Boston, serangan San Bernardino, serangan di Orlando, adalah bahwa mereka melibatkan imigran atau anak-anak dari imigran," kata Trump di Ohio musim panas lalu. "Diperlukan prosedur penyaringan yang jelas baru."

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari